Sabtu, 26 Oktober 2013

10 Alasan Untuk Minum Teh Setiap Hari

Teh adalah salah satu minuman tertua yang paling populer di dunia. Selain bisa di sajikan panas atau dingin sesuai selera, rasanya pun tak terhitung banyaknya. yang penting lagi teh memberikan banyak manfaat kesehatan. Inilah 10 manfaat teh yang utama.
1. Mencegah Kanker
   Teh merupakan sumber antioksidan polyphenols. Menurut banyak penelitian, antioksidan satu ini bisa berjasa menurunkan resiko penyakit kanker. Dengan hanya meminum 2 cangkir teh setiap hari kamu telah mengurangi resiko terkena kanker indung telur sebesar 46%. Resiko terkena kanker payudara, kanker perut, kanker usus serta resiko penyakit kanker lainnya menurun jika pasien meminum teh secara teratur.
2. Melawan Penyakit Jantung.
    Teh, terlebih teh hijau, bisa berperan selayaknya aspirin dalam mencairkan penggumpalan darah. Teh juga terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol LDL serta mengeblok enzim yang mengakibatkan tekanan darah tinggi. Jika tekanan darah telah turun selanjutnya teh menurunkan resiko penyakit jantung.
3. Melindungi Gigi.
    Teh juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan plak di gigi. Teh juga mengurangi kemampuan bakteri untuk menempel pada gigi.
4. Mendorong Metabolisme.
    Sejumlah penelitian di beberapa universitas membuktikan bahwa teh hijau meaikan tingkat metabolisme.
5. Mempertajam Pikiran.
    Secara umum kafein terbukti memperbaiki daya ingat jangka pendek serta memotong kemungkinan terkena penyakit parkinson.
6. Meredakan Stres.
    Sebuah studi membuktikan bahwa minum teh hitam dapat menurunkan kadar kortisol atau hormon stres. Teh hijau juga dapat memperbaiki suasana hati dengan cara mengendalikan kadar gula darah.
7. Melindungi Tulang dan Sendi.
    Suatu riset membuktikan bahwa orang yang meminum teh secara rutin mempunyai kepadatan tulang yang lebih tinggi di bandingkan dengan orang yang tidak suka menkonsumsi teh.. Hal ini di sebabkan karena teh membantu memperlamban penyusutan tulang sejalan dengan pertumbuhan usia.
8. Mencegah Flu.
    Sebenarnya mengkonsumsi teh secara teratur juga bisa membantu kita mencegah virus flu. Sebuah riset di inggris memperlihatkan bahwa teh hijau bukan hanya menghambat perkembangan virus influensa tapi juga mematikannya.
9. Merawat Kulit.
     Teh membantu melembabkan tubuh dan dampaknya secara langsung menghasilkan kulit yang berkulau sehat. Teh hijau juga dapat membunuh bakteri penyebab jerawat.
10. Memperpanjang Umur.
    Dengan segala khasiatya, dapat di pahami bahwa teh dapat membuat kita panjang umur dan hidup lebih sehat.

Sumber : Teen Magazine

Cara Mengatasi Insomnia

Ada banyak cara untuk menghilangkan insomnia ini beberapanya :
1. Olah Raga Teratur.
  Biasain olahraga pagi dan lakukan hal yang sama sebelum tidur. Tapi harus brutin agar stres yang nongol bisa di bilas :)
2. Kurangi Konsumsi Kafein.
 Kurangi kebiasaan minum teh, kopi. Usahain jangan meminum kafein 4 jam sebelum jam tidur.
3. Perhatiin Waktu Makan.
    Antara jam makan malam sama tidur kasih jaraj minimal 2 jam. Biasanya nih sehabisa makan metabolisme tubuh meningkat begitu juga pada suhu tubuh. Pola makan seperti itu akan bikin kamu susah untuk tidur.
4. Konsumsi Karbohidrat.
 Supa tidur nyenyak tubuh kita perlu banget zat penidur atau trytophan, yang asalnya dari karbohidrat. Nah, trytophan ini menghasilkan serotonin yang bisa mengendorkan syaraf di pusat otak. Karena saat otak sudah rileks kita dapat tidur dengan mudah.
5. Tempat Tidur Cuma Buat Tidur.
 Biasain baca buku atau nonton tv di tempat seharusnya.
6. Buat Tenang Pikiran.
Buang jauh - jauh rasa khawatir yang berlebihan saat jam tidur.
7. Tidur & Bangun Teratur.
    Disiplin sama jam tidur dan bangun dan harus di biasakan mulai sekarang :

Sumber : Kort Magazine edisi maret 2010

Tips Ngejaga Make - Up tetap Bersinar

The Seven Step ;
1. Biasain cuci wajah kamu setelah selesai ngelakuin aktifitas untuk ngilangi kotoran / debu dan juga bekas make - up. Pake pelembab wajah secara merata dan tunggu sebentar sampai pelembab meyerap sampai ke pori - pori. angkat sisa pelembab di wajah pake tisu wajah.
2. biasakan sebelum make - up dimulai, gunakan foundation sebagai dasar untuk make up. usahain pemakaian foundation di lakuin merata keseluruh wajah termasuk bagian bawah dagu. kalau bisa gunain foundation ringan ( tipis - tipis aja )
3. Pilih eyeshadow yang sesuai dengan warna kulit wajah. Garis bulu mata sedikit melewati lipataan, gunaka eyeshadow yang sedikit berkilau halus agar mata kelihatan cerah bersinar dengan undereye conclear, pakainya sedikit aja. Untuk menjaga mat tetap cerah bersinar pemakaian undereye conclear bisa di lakuin lagi, tapi itu juga kalau make up kamu udah mulai luntur.
4. Agar mata keliatan terang kamu bisa pake eyeliner warna biru tua ( tipis ). Jangan lupa selalu bawa sesuatu yang bisa ngedukung penampilan seperti obat tetes mata. Karena aktifitas di depan komputer / laptop terkadang bisa bikin mata merah dan cuma bisa di atasin sama obat tetes.
5. Pilih blush on yang terlihat bercahaya dan coba campur ke dalam warna yang sedikit mencolok. Tapi jangan terlalu berlebihan.
6. Pakai lips stick yang berwarna cahaya glossy kemerahan. Usahakan jangan memilih warna yang gelap atau terang.
7. Bawa selalu kertas minyak untuk menghilangkan minyak berlebih di siang hari.

sumber kort magazine maret 2010

Jumat, 11 Oktober 2013

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN


1.      Model Proses Pengambilan Keputusan.
Proses pengambilan keputusan dapat di [andang sebagai tiga tahap yang berbeda namun berhubungan satu sama lain : tahap masukan ( input ), tahap proses, dan tahapkeluaran ( output ).
·         Tahap Masukan memepengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan terdiri dari dua sumber informasi utama: usaha pemasaran perusahaan ( produk itu sendiri, harganya, promosinya, dan dimana ia di jual ) dan pengaruh sosisologis eksternal atas konsumen ( keluarga, teman – teman, tetangga, sumber oinformaldan non komersial lain, kelas social, serta keanggotaan budaya dan subbudaya ). Dampak kumulatif dari setiap usaha pemasaran perusahaan, pengaruh keluarga, teman – teman, tetangga, dan tata perilaku masyarakat yang ada, semuanya merupaka masukan yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka beli.
·         Tahap proses model ini memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai factor psikologis yang melekat pada setiap individu( motivasi, persepsi, pengetahuan, kepribadian, dan sikap ) mempengaruhi cara masuka dari luar pada tahap masukan mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap berbagai alternative. Pengalaman yang di peroleh dari evaluasi berbagai alternative, pada gilirannya akan mempengaruhi sifat psikologis konsumen yang ada.
·         Tahap Keluaran dalam model pengambilan keputusan konsumen terdiri dari dua macam kegiatan setelah pengambilan keputusan yang berhubungan erat : perilaku membeli dan evaluasi setelah membeli. Perilaku membeli produk yang murah dan tidak tahan lama ( contoh, sampo baru ) dapat di pengaruhi oleh kupon produsen dan sebetulnya dan sebetulnya bisa berupa pembelian percobaan ; jka konsumen puas, dia mungkin mengulang pembelian. Percobaan merupakan tahap penyelidikan pada perilakupembelian, yakni konsumen menilai produk melalui pemakaian langsung. Pembelian ulang biasanya menandakan penerimaan akan produk.

2.      Tipe – Tipe Proses Pengambilan Keputusan.
·         Keputusan terprogram / keputusan terstruktur : keputusan yang berulang – ulang dan rutin, sehingga dapat di program. Keputusan terstruktur terjadi dan di lakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.
·         Keputusan setengah terprogram / stengah terstruktur : keputusan yang sebagian dapat di program, sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan – perhitungan serta analisis yang terperinci.
·         Keputusan tidak terprogram / tidak terstruktur : keputusan yang tidak terjadi berulang – ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk di dapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya tersedia dari lingkungan luar.
3.      Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah.
a.       Trial & error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali.
b.      Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati.
c.       Nursing process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
d.      Scientifik methode/Research Process : Proses riset/ penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis

4.      Pembelian.
Menurut  Mulyadi  (2001,  p299),  pembelian  adalah  suatu  usaha  yang dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.
Jenis pembelian berdasarkan pemasok:
·         Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok yang berasal dari dalam negeri
·         Pembelian impor adalah pembelian dari pemasok yang berasal dari luar negeri
Jenis pembelian berdasarkan transaksi :
·         Transaksi    pembelian    tunai    adalah    jenis    transaksi    dimana pembayarannya dilakukan secara langsung pada saat barang diterima.
·         Transaksi    pembelian    kredit    adalah    jenis    transaksi    dimana pembayarannya tidak dilakukan secara langsung pada saat barang diterima, tetapi dilakukan selang beberapa waktu setelah barang diterima, sesuai perjanjian kedua belah pihak.

5.      Diagnosa Perilaku Konsumen.
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yaitu :
·         Untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat   yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
·         Perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.  Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan     transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket       transportasi di hari raya tersebut.
·         Pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.
·         Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dengan wawancara panjang dan focus group untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen membeli dan menggunakannya.
·         Pendekatan kedua  adalah   pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari sosiologi.Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
·         Pendekatan ketiga  adalah   sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan mengembangkan dan menguji coba model matematika memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan perilaku konsumen.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen serta strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.


Schiffman, Leon. Leslie Lazar Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen, Jakarta:Indeks.

Jumat, 04 Oktober 2013

SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI



Segmen pasar adalah bagian dari pasar secara keseluruhan. Sedangkan bagi setiap perusahaan pasar adalah orang perorangan dan/ atau organisasi yang membutuhkan produk mereka serta mempunyai kemampuan untuk membelinya. Segmen pasar terdiri dari pembeli potensial tertentu ( dalam jumlah banyak ) yang memenuhi criteria – criteria yang sama. Criteria – criteria tersebut dapat berupa factor demografis tertentu, tingkat tenaga beli, umur, ras, suku, gender, factor – factor situasi khusus dan sebagainya.
            Analisis Demografi merupakan analisis statistik terhadap jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk, serta komponen-komponen variasinya dan perubahannya (kuantitatif). Sedangkan studi kependudukan merupakan hubungan-hubungan antara variabel demografi dan variabel dari sistem lain (kualitatif).
1.      Segmentasi Pasar.
a.       Segmentasi Pasar dan Kepuasan Konsumen.
Segmentasi Pasar
Philip Kotler dan Gary Amstrong segmentasi pasar menjadi menjadi empat bagian. Pembagian segmen pasar tersebut di lakukan berdasarkan perbedaan empat macam criteria berikut.
1.      Faktor Geografis.
Secara geografis pasar dapat di kelompokan menjadi beberapa segmen yaitu segmen pasar internasional, nasional, local, dalam dan luar kota.memusatkan pemasaran hasil produksi pada satu atau beberapa daerah geografis seringkali memberikan manfaat tersendiri bagi jenis – jenis usaha bisnis tertentu.
2.      Faktor Demografis.
Konsumen akhir juga dapat di bedakan secara demografis yaitu menurut perbedaan umur, gender, suku, ras, agama, latar belakang pendidikan, pekerjaan, jabatan dan jumlah anggota keluarga. Factor demografis mempunyai pengaruh besar sekali terhadap jenis dan tingkat mendesaknya kebutuhan barang dan jasa. Dengan demikian factor demografis akan mempengaruhi jenis dan jumlah barang dan jasa yang di beli tiap golongan konsumen. Di samping itu factor demografis akan mempengaruhi selera, cita rasa, gaya hidup dan pola konsumsi masing – masing segmen pasar secara demografis.
3.      Faktor psikhografis.
Yang termasuk factor psikhografis adalah penggolongan social, gaya hidup dan pola konsumsi. Ketiga factor psikhografis tersebut menmpengaruhi kebutuhan, pola konsumsi, dan keinginan seseorang untuk memiliki barang dan jasa. Golongan social yang di duduki setiap konsumen tidak hanya di tentukan oleh satu factor tertentu ( misalnya tingkat penghasilan ), melainkan oleh kombinasi banyak factor seperti penghasilan, profesi, pendidikan, kedudukan di masyarakat dan sebagainya. Di kebanyakan Negara berkembang pembagian strata golongan social penduduk berdasarkan latar belakang pendidikan, profesi, jumlah, penghasilan dan harta yang dimiliki lebih terbatas, yaitu terbagi menjadi tiga strata yaitu golongan atas, golongan menengah dan golongan bawah.
v  Konsumen golongan atas.
v  Konsumen golongan menengah.
v  Konsumen golongan bawah.
4.      Faktor sikap atau perilaku konsumen.
Dalam segmentasi pasar secara behavioristik konsumen di bagi menjadi beberapa segmen pasar berdasarkan jadwal pemakaian produk, manfaat yang ingin di peroleh, status pemakai, intensitas konsumsi, kesetiaan dan kesiapan membeli.
a.       Jadwal pembelian.
Berdasarkan jadwal pembelian konsumen dapat di bedakan menjadi pembeli tetap dan pembeli musiman.
b.      Manfaat.
Manfaat yang ingin di peroleh konsumen dari produk yang di beli berbeda – beda. Dalam kaitannya dengan harga dan manfaat produk konsumen dapat di bagi menjadi dua segmen, yaitu mereka yang mereka yang menganggap harga bersaing sebagai kepuasan yang mereka cari, dan mereka yang lebih mengetengahkan kepuasan yang tidak bersangkutan dengan harga.
c.       Volume konsumsi per kapita.
Konsumen juga dapat di golong – golongkan menjadi beberapa segmen pasar berdasarkan volume konsumsi per kapita.
d.      Kebebasan memilih.
Konsumen juga dapat di bedakan menjadi beberapa segmen pasar berdasarkan kesetiaan dan kebebasan memilih merk dagang, produsen dan tempat berbelanja.
Kepuasan Konsumen.
Menurut kotler Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya.
Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh dua faktor, yakni harapan konsumen akan kinerja sebuah produk/jasa, dan kenyataan yang mereka terima setelah mengkonsumsi produk/jasa tersebut. Konsumen akan merasa puas jika kinerja produk/jasa sama atau bahkan melebihi harapan semula. Sebaliknya, konsumen akan tidak puas jika kinerja produk/jasa tidak sesuai dengan harapannya.
Mengukur Kepuasan Pelanggan
Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya dan pelanggan perusahaan pesaing.Kotler, mengemukakan 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:
·         Sistem keluhan dan saran
Sebuah perusahaan yang berfokus pada pelanggan mempermudah pelanggannya untuk memberikan saran, pendapat dan keluhan mereka.Media yang di gunakan meliputi kotak saran yang di letakkan di tempat-tempat strategis,menyediakan kartu komentar,saluran telepon khusus dan sebagainya.
·         Survei kepuasan pelanggan
Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan di lakukan dengan menggunakan metode survei baik melalui pos,telepon maupun wawancara pribadi.
Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat di lakukan dengan berbagai cara, diantaranya :
a.       Directly Reported Satisfaction
Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan.
b.      Derived Dissatisfaction
Pertanyaan yang di ajukan menyangkut 2 hal utama, yaitu besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang telah mereka rasakan atau terima.
c.       Problem Analysis
Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan 2 hal pokok,yaitu : masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari menajemen perusahaan dan saran-saran untuk melakukan perbaikan.
d.      Importance-Performance Analysis
Dalam tehnik ini responden diminta meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu juga, responden diminta merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen tersebut.
b.      Segmentasi dan Profitabilitas.
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Pengertian yang sama disampaikan oleh Husnan (2001) bahwa Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkankeuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Sedangkan Menurut Michelle & Megawati (2005) Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan. Prolitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan pernyataan Shapiro (1991:731) “Profitability ratios measure managements objectiveness as indicated by return on sales, assets and owners equity.”
·         Tingkatan efisiensi proses produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi maka margin keuntungan juga semakin tinggi.
·         Fokus pada “Core Business”.
·         Berdayaka orang – orang yang berdedikasi melalui kepemimpinan.
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi. Semakin tinggi tingkat penghargaan pada aspek manusia, semakin tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakankeberhasilan organisasi.
c.       Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik :
·         Measurable : ukuran, daya beli, dan profit segmen harus dapat di ukur meskipun ada variable yang sulit di ukur.
·         Accessible : Segmen pasar harus dapat di jangkau dan di layani secara efektif.
·         Substansial : segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk di layani.
·         Differentiable : segmen – segmen dapat di pisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen – elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
·         Actionable : program yang efektif dapat di buat untuk menarik dan melayani segmen – segmen yang bersangkutan.
Contoh Segmentasi pasar pada perusahaan :
Segmentasi pasar pada Pt Kimia Farma ( Perseroan ) Tbk
·         Variabel Geografis.
Jika di lihat dari variable geografisnya Pt. Kimia Farma tidak hanya memasarkan produknya di dalam negri saja. Pt Kimia Farma juga memasarkan produknya di beberapa Negara lain seperti Malaysia, Vietnam, sudan, yemen, korea selatan, dan singapura.
·         Variabel Psikologis.
Di tinjau dari variable psikologisnya Pt Kimia Farma banyak menyediakan obat – obatan sesuai dengan gaya hidup konsumennya. Contohnya Pt Kimia Farma menyediakan obat herbal bagi konsumennya yang mempunyai gaya hidup tertentu.
·         Variable Demografis.
Untuk variable demografi Kimia Farma menyediakan obat generic, harga obat generic yang relative murah membuat semua kalangan masyarakat mampu membelinya.
Sumber :
Siswanto Sutojo (2005) Manajemen Pemasaran ( Damar Mulia Pustaka )

PENDAHULUAN : PERILAKU KONSUMEN



TUGAS !
1.       Perilaku konsumen dan cakupan ilmu perilaku konsumen.
Schiffman dan kanuk ( 2000 ), adalah “proses yang dilalui oleh seorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang di harapkan bisa mempengaruhi kebutuhannya”. Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan baik individu, kelompok ataupun organisasi, membuat keputusan untuk membeli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk atau mengkonsumsinya.
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
·         Tahap perolehan, mencari, dan membeli.
·         Tahap konsumsi, menggunakan, dan mengevaluasi.
·         Tahap tindakan pasca beli : apa yang di lakukan oleh konsumen setelah produk itu di gunakan atau di konsumsi.
Proses ini dapat di gambarkan seperti table di bawah ini :


 

               Unit – unit pengambil keputusan beli menurut kotler terdiri dari :
·         Konsumen individu yang membentuk pasar konsumen.
·         Konsumen organisasional yang membentuk pasar bisnis.
               Ada sejumlah alasan mendasar mengapa perilaku konsumen di pelajari :
·         Konsumen dengan perilakunya ( terutama perilaku beli ) adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dan profitability perusahaan.
·         Analisis konsumen adalah landasan manajemen pemasaran dan akan membantu manajer dalam melakukan hal berikut :
-          Merancang bauran pemasaran.
-          Melakukan segmentasi pasar.
-          Melakukan positioning.
-          Melakukan analisis lingkungan perusahaan.
-          Mengembangkan trend penelitian pasar.
-          Mengembangkan produk baru maupun inovasi produk lama.
·         Analisis konsumen memainkan peranan sangat penting dalam pengembangan kebijakan public.
·         Pengetahuan mengenai perilaku konsumen dapat meningkatkan kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
·         Analisis konsumen memberikan pemahaman tentang perilaku manusi. Studi mengenai perilaku manusia memberikan paling tidak tiga informasi yaitu :
-          Orientasi konsumen
-          Fakta tentang perilaku pembeli.
-          Teori – teori yang menuntun proses berpikir.
      Singkatnya perilaku konsumen di pelajari agar lebih memahami tentang apa yang di beli oleh konsumen, mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering ia membeli. Pengetahuan ini kemudian di pakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan / memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan kebutuhan yang baik untuk berkomunikasi.
2.      Dapat menunjukan dengan benar siapa sebenarnya yang di maksud dengan konsumen dan apa yang menjadi ciri – ciri konsumen.
Siapa sebenarnya konsumen ?
   Konsumen yang sebenarnya adalah setiap individu, kelompok atau organisasi pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, kelompok, pemerintahan, institusi pendidikan, organisasi perkantoran maupun makhluk hidup lain.
Ciri – cirri konsumen ?
             Beberapa cirri – cirri perilaku konsumen menurut Handi Irawan :
·         Berpikir jangka pendek (short term perspective).
·         Tidak terencana (dominated by unplanned behavior).
·         Gagap teknologi (not adaptive to high technology).
·         Berorientasi pada konteks (context, not content oriented).
·         Suka buatan Luar Negeri (receptive to COO effect
·         Beragama (religious).
·         Gengsi (putting prestige as important motive).
·         Budaya lokal (strong in subculture).
·         Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment).
Sedangkan secara umum perilaku konsumen di bagi menjadi dua yaitu :
A.    Konsumen yang bersifat Rasional:
·         Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
·         Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
·         Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin.
·         Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
B.     Konsumen yang bersifat Irrasional:
·         Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik.
·         Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
·         Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
3.      Menjelaskan kekuatan utama yang dapat mempertajam penelitian tentang konsumen.
Mengapa penelitian konsumen penting ?
·         Data tentang perilaku konsumen sebagai komponen terpenting dari lingkungan hanya dapat di peroleh dari penelitian perilaku konsumen yang mencakup produk apa, kapan, di mana dan bagaimana konsumen memperoleh produk tersebut.
·         Keputusan – keputusan tentang pemasaran mengandung banyak resiko, baik biaya maupun reputasi perusahaan. Jadi keputusan itu harus merupakan keputusan yang bertanggung jawab, dalam arti harus di dasarkan atas fakta – fakta sebagai hasil suatu penelitian.
·         Bermacam – macam teknik penelitian, seperti survey konsumen, teknik proyeksi, focus grup, skala sikap, dan teknik – teknik yang lain, dapat di gunakan oleh manajer pemasaran dalam melaksanakan penelitiannya.
Paradigma yang mendasari penelitian konsumen menurut Solomon ( 1999 ) :
·         Paradigma positivism atau modernism. Paradigm ini berpangkal pada pemahaman bahwa pemikiran manusia itu super, dan bahwa hanya ada satu kemungkinan kebenaran yang bisa di hasilkan dari ilmu pengetahuan.
·         Paradigma Interpretivisme di sebut juga dengan postmodernisme mempertanyakan asumsi kerasionalan dunia dengan mengemukakan kerumitan system social dan budaya yang terkandung dalam dunia sebagai objek. Jadi interpretivisme lebih mementingkanpengalaman simbolik dan subjektif, dan menggap bahwa arti atau makna segala sesuatu hanya ada di dalam pikiran manusia.
Rancangan penelitian
Rancangan penelitian merupakan kerangka atau perencanaan penelitian yang di gunakan sebagai acuan dalam perolehan dan analisis data. Rancangan penelitian bisa bersifat eksploratoris, deskriptif, atau kausal.
a)      Penelitian Eksploratoris, bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan pemikiran – pemikiran baru. Jenis – jenis penelitian eksploratoris :
-          Focus Group ( misalnya mewawancarai enam sampai sepuluh orang sekaligus. Penelitian tentang focus grup bersifat kualitatif yang bisa menjawab, bukan saja pertanyaan mengenai apa, kapan, dan dimana, tetapi juga mengapa )
-          Teknik Proyeksi ( teknik ini menggunakan pertanyaan yang di ajukan tidak langsung kepada objek )
-          Studi kasus.
-          Studi kepustakan ( yang di lakukan melaui literature – literature konseptual, literature – literature bisnis, dan seringkali juga statistic – statistic yang tersedia.
b)      Penelitian Deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan whodalam menggali informasi yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.
c)      Penelitian Kausal.
Tujuan dari penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.
Prasetijo, Ristiyanti. John J.O.I Ihalauw. (2005). Perilaku Konsumen, Yogyakarta : Andi.