Teh adalah salah satu minuman tertua yang paling populer di dunia. Selain bisa di sajikan panas atau dingin sesuai selera, rasanya pun tak terhitung banyaknya. yang penting lagi teh memberikan banyak manfaat kesehatan. Inilah 10 manfaat teh yang utama.
1. Mencegah Kanker
Teh merupakan sumber antioksidan polyphenols. Menurut banyak penelitian, antioksidan satu ini bisa berjasa menurunkan resiko penyakit kanker. Dengan hanya meminum 2 cangkir teh setiap hari kamu telah mengurangi resiko terkena kanker indung telur sebesar 46%. Resiko terkena kanker payudara, kanker perut, kanker usus serta resiko penyakit kanker lainnya menurun jika pasien meminum teh secara teratur.
2. Melawan Penyakit Jantung.
Teh, terlebih teh hijau, bisa berperan selayaknya aspirin dalam mencairkan penggumpalan darah. Teh juga terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol LDL serta mengeblok enzim yang mengakibatkan tekanan darah tinggi. Jika tekanan darah telah turun selanjutnya teh menurunkan resiko penyakit jantung.
3. Melindungi Gigi.
Teh juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan plak di gigi. Teh juga mengurangi kemampuan bakteri untuk menempel pada gigi.
4. Mendorong Metabolisme.
Sejumlah penelitian di beberapa universitas membuktikan bahwa teh hijau meaikan tingkat metabolisme.
5. Mempertajam Pikiran.
Secara umum kafein terbukti memperbaiki daya ingat jangka pendek serta memotong kemungkinan terkena penyakit parkinson.
6. Meredakan Stres.
Sebuah studi membuktikan bahwa minum teh hitam dapat menurunkan kadar kortisol atau hormon stres. Teh hijau juga dapat memperbaiki suasana hati dengan cara mengendalikan kadar gula darah.
7. Melindungi Tulang dan Sendi.
Suatu riset membuktikan bahwa orang yang meminum teh secara rutin mempunyai kepadatan tulang yang lebih tinggi di bandingkan dengan orang yang tidak suka menkonsumsi teh.. Hal ini di sebabkan karena teh membantu memperlamban penyusutan tulang sejalan dengan pertumbuhan usia.
8. Mencegah Flu.
Sebenarnya mengkonsumsi teh secara teratur juga bisa membantu kita mencegah virus flu. Sebuah riset di inggris memperlihatkan bahwa teh hijau bukan hanya menghambat perkembangan virus influensa tapi juga mematikannya.
9. Merawat Kulit.
Teh membantu melembabkan tubuh dan dampaknya secara langsung menghasilkan kulit yang berkulau sehat. Teh hijau juga dapat membunuh bakteri penyebab jerawat.
10. Memperpanjang Umur.
Dengan segala khasiatya, dapat di pahami bahwa teh dapat membuat kita panjang umur dan hidup lebih sehat.
Sumber : Teen Magazine
Sabtu, 26 Oktober 2013
Cara Mengatasi Insomnia
Ada banyak cara untuk menghilangkan insomnia ini beberapanya :
1. Olah Raga Teratur.
Biasain olahraga pagi dan lakukan hal yang sama sebelum tidur. Tapi harus brutin agar stres yang nongol bisa di bilas :)
2. Kurangi Konsumsi Kafein.
Kurangi kebiasaan minum teh, kopi. Usahain jangan meminum kafein 4 jam sebelum jam tidur.
3. Perhatiin Waktu Makan.
Antara jam makan malam sama tidur kasih jaraj minimal 2 jam. Biasanya nih sehabisa makan metabolisme tubuh meningkat begitu juga pada suhu tubuh. Pola makan seperti itu akan bikin kamu susah untuk tidur.
4. Konsumsi Karbohidrat.
Supa tidur nyenyak tubuh kita perlu banget zat penidur atau trytophan, yang asalnya dari karbohidrat. Nah, trytophan ini menghasilkan serotonin yang bisa mengendorkan syaraf di pusat otak. Karena saat otak sudah rileks kita dapat tidur dengan mudah.
5. Tempat Tidur Cuma Buat Tidur.
Biasain baca buku atau nonton tv di tempat seharusnya.
6. Buat Tenang Pikiran.
Buang jauh - jauh rasa khawatir yang berlebihan saat jam tidur.
7. Tidur & Bangun Teratur.
Disiplin sama jam tidur dan bangun dan harus di biasakan mulai sekarang :
Sumber : Kort Magazine edisi maret 2010
1. Olah Raga Teratur.
Biasain olahraga pagi dan lakukan hal yang sama sebelum tidur. Tapi harus brutin agar stres yang nongol bisa di bilas :)
2. Kurangi Konsumsi Kafein.
Kurangi kebiasaan minum teh, kopi. Usahain jangan meminum kafein 4 jam sebelum jam tidur.
3. Perhatiin Waktu Makan.
Antara jam makan malam sama tidur kasih jaraj minimal 2 jam. Biasanya nih sehabisa makan metabolisme tubuh meningkat begitu juga pada suhu tubuh. Pola makan seperti itu akan bikin kamu susah untuk tidur.
4. Konsumsi Karbohidrat.
Supa tidur nyenyak tubuh kita perlu banget zat penidur atau trytophan, yang asalnya dari karbohidrat. Nah, trytophan ini menghasilkan serotonin yang bisa mengendorkan syaraf di pusat otak. Karena saat otak sudah rileks kita dapat tidur dengan mudah.
5. Tempat Tidur Cuma Buat Tidur.
Biasain baca buku atau nonton tv di tempat seharusnya.
6. Buat Tenang Pikiran.
Buang jauh - jauh rasa khawatir yang berlebihan saat jam tidur.
7. Tidur & Bangun Teratur.
Disiplin sama jam tidur dan bangun dan harus di biasakan mulai sekarang :
Sumber : Kort Magazine edisi maret 2010
Tips Ngejaga Make - Up tetap Bersinar
The Seven Step ;
1. Biasain cuci wajah kamu setelah selesai ngelakuin aktifitas untuk ngilangi kotoran / debu dan juga bekas make - up. Pake pelembab wajah secara merata dan tunggu sebentar sampai pelembab meyerap sampai ke pori - pori. angkat sisa pelembab di wajah pake tisu wajah.
2. biasakan sebelum make - up dimulai, gunakan foundation sebagai dasar untuk make up. usahain pemakaian foundation di lakuin merata keseluruh wajah termasuk bagian bawah dagu. kalau bisa gunain foundation ringan ( tipis - tipis aja )
3. Pilih eyeshadow yang sesuai dengan warna kulit wajah. Garis bulu mata sedikit melewati lipataan, gunaka eyeshadow yang sedikit berkilau halus agar mata kelihatan cerah bersinar dengan undereye conclear, pakainya sedikit aja. Untuk menjaga mat tetap cerah bersinar pemakaian undereye conclear bisa di lakuin lagi, tapi itu juga kalau make up kamu udah mulai luntur.
4. Agar mata keliatan terang kamu bisa pake eyeliner warna biru tua ( tipis ). Jangan lupa selalu bawa sesuatu yang bisa ngedukung penampilan seperti obat tetes mata. Karena aktifitas di depan komputer / laptop terkadang bisa bikin mata merah dan cuma bisa di atasin sama obat tetes.
5. Pilih blush on yang terlihat bercahaya dan coba campur ke dalam warna yang sedikit mencolok. Tapi jangan terlalu berlebihan.
6. Pakai lips stick yang berwarna cahaya glossy kemerahan. Usahakan jangan memilih warna yang gelap atau terang.
7. Bawa selalu kertas minyak untuk menghilangkan minyak berlebih di siang hari.
sumber kort magazine maret 2010
1. Biasain cuci wajah kamu setelah selesai ngelakuin aktifitas untuk ngilangi kotoran / debu dan juga bekas make - up. Pake pelembab wajah secara merata dan tunggu sebentar sampai pelembab meyerap sampai ke pori - pori. angkat sisa pelembab di wajah pake tisu wajah.
2. biasakan sebelum make - up dimulai, gunakan foundation sebagai dasar untuk make up. usahain pemakaian foundation di lakuin merata keseluruh wajah termasuk bagian bawah dagu. kalau bisa gunain foundation ringan ( tipis - tipis aja )
3. Pilih eyeshadow yang sesuai dengan warna kulit wajah. Garis bulu mata sedikit melewati lipataan, gunaka eyeshadow yang sedikit berkilau halus agar mata kelihatan cerah bersinar dengan undereye conclear, pakainya sedikit aja. Untuk menjaga mat tetap cerah bersinar pemakaian undereye conclear bisa di lakuin lagi, tapi itu juga kalau make up kamu udah mulai luntur.
4. Agar mata keliatan terang kamu bisa pake eyeliner warna biru tua ( tipis ). Jangan lupa selalu bawa sesuatu yang bisa ngedukung penampilan seperti obat tetes mata. Karena aktifitas di depan komputer / laptop terkadang bisa bikin mata merah dan cuma bisa di atasin sama obat tetes.
5. Pilih blush on yang terlihat bercahaya dan coba campur ke dalam warna yang sedikit mencolok. Tapi jangan terlalu berlebihan.
6. Pakai lips stick yang berwarna cahaya glossy kemerahan. Usahakan jangan memilih warna yang gelap atau terang.
7. Bawa selalu kertas minyak untuk menghilangkan minyak berlebih di siang hari.
sumber kort magazine maret 2010
Jumat, 11 Oktober 2013
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
1.
Model
Proses Pengambilan Keputusan.
Proses pengambilan keputusan
dapat di [andang sebagai tiga tahap yang berbeda namun berhubungan satu sama
lain : tahap masukan ( input ), tahap proses, dan tahapkeluaran ( output ).
·
Tahap
Masukan memepengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan
terdiri dari dua sumber informasi utama: usaha pemasaran perusahaan ( produk
itu sendiri, harganya, promosinya, dan dimana ia di jual ) dan pengaruh
sosisologis eksternal atas konsumen ( keluarga, teman – teman, tetangga, sumber
oinformaldan non komersial lain, kelas social, serta keanggotaan budaya dan
subbudaya ). Dampak kumulatif dari setiap usaha pemasaran perusahaan, pengaruh
keluarga, teman – teman, tetangga, dan tata perilaku masyarakat yang ada,
semuanya merupaka masukan yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen
dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka beli.
·
Tahap
proses model ini memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai
factor psikologis yang melekat pada setiap individu( motivasi, persepsi,
pengetahuan, kepribadian, dan sikap ) mempengaruhi cara masuka dari luar pada
tahap masukan mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian
informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap berbagai alternative.
Pengalaman yang di peroleh dari evaluasi berbagai alternative, pada gilirannya
akan mempengaruhi sifat psikologis konsumen yang ada.
·
Tahap
Keluaran dalam model pengambilan keputusan konsumen terdiri dari dua macam
kegiatan setelah pengambilan keputusan yang berhubungan erat : perilaku membeli
dan evaluasi setelah membeli. Perilaku membeli produk yang murah dan tidak
tahan lama ( contoh, sampo baru ) dapat di pengaruhi oleh kupon produsen dan
sebetulnya dan sebetulnya bisa berupa pembelian percobaan ; jka konsumen puas,
dia mungkin mengulang pembelian. Percobaan merupakan tahap penyelidikan pada
perilakupembelian, yakni konsumen menilai produk melalui pemakaian langsung.
Pembelian ulang biasanya menandakan penerimaan akan produk.
2.
Tipe
– Tipe Proses Pengambilan Keputusan.
·
Keputusan
terprogram / keputusan terstruktur : keputusan yang berulang – ulang dan rutin,
sehingga dapat di program. Keputusan terstruktur terjadi dan di lakukan terutama
pada manajemen tingkat bawah.
·
Keputusan
setengah terprogram / stengah terstruktur : keputusan yang sebagian dapat di
program, sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan
membutuhkan perhitungan – perhitungan serta analisis yang terperinci.
·
Keputusan
tidak terprogram / tidak terstruktur : keputusan yang tidak terjadi berulang –
ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat
atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk
di dapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya tersedia dari lingkungan
luar.
3.
Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah.
a.
Trial & error : Coba dan
salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan
oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali.
b.
Intuisi : penyelesaian
masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati.
c.
Nursing process : Proses
keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan
didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah
yang terjadi pada klien.
d.
Scientifik methode/Research Process : Proses riset/
penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian
dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis
4.
Pembelian.
Menurut Mulyadi (2001, p299), pembelian adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.
Jenis pembelian berdasarkan pemasok:
·
Pembelian lokal adalah pembelian
dari pemasok yang berasal dari dalam negeri
·
Pembelian impor adalah pembelian dari pemasok yang berasal dari
luar negeri
Jenis pembelian berdasarkan
transaksi :
·
Transaksi pembelian tunai adalah jenis transaksi dimana
pembayarannya dilakukan secara langsung pada saat barang diterima.
·
Transaksi pembelian kredit adalah jenis transaksi dimana
pembayarannya tidak dilakukan secara langsung pada saat barang diterima,
tetapi dilakukan selang beberapa waktu setelah barang diterima, sesuai
perjanjian kedua belah pihak.
5.
Diagnosa
Perilaku Konsumen.
Pemahaman akan perilaku konsumen
dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yaitu :
·
Untuk
merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat
yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
·
Perilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.
Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat
merencanakan harga tiket transportasi di hari
raya tersebut.
·
Pemasaran
sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami
sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan
lebih cepat dan efektif.
Terdapat tiga pendekatan utama
dalam meneliti perilaku konsumen.
·
Pendekatan
pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara
mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dengan wawancara
panjang dan focus group untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa konsumen
dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen membeli dan menggunakannya.
·
Pendekatan
kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada
teori dan metode ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari sosiologi.Pendekatan
ini bertujuan mengembangkan teori metode untuk menjelaskan perliku dan
pembuatan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey menguji coba
teori dan mencari pemahaman tentang seorang konsumen memproses informasi,
membuat keputusan serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
·
Pendekatan
ketiga adalah sebagai sains marketing yang didasari pada
teori dan metode ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan mengembangkan
dan menguji coba model matematika memprediksi pengaruh strategi marketing
terhadap pilihan perilaku konsumen.
Ketiga pendekatan sama-sama
memiliki nilai dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen serta strategi
marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah
perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan,
tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Schiffman, Leon. Leslie Lazar
Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen, Jakarta:Indeks.
Jumat, 04 Oktober 2013
SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
Segmen
pasar adalah bagian dari pasar secara keseluruhan. Sedangkan bagi setiap
perusahaan pasar adalah orang perorangan dan/ atau organisasi yang membutuhkan
produk mereka serta mempunyai kemampuan untuk membelinya. Segmen pasar terdiri
dari pembeli potensial tertentu ( dalam jumlah banyak ) yang memenuhi criteria
– criteria yang sama. Criteria – criteria tersebut dapat berupa factor
demografis tertentu, tingkat tenaga beli, umur, ras, suku, gender, factor –
factor situasi khusus dan sebagainya.
Analisis Demografi merupakan
analisis statistik terhadap jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk, serta
komponen-komponen variasinya dan perubahannya (kuantitatif). Sedangkan studi
kependudukan merupakan hubungan-hubungan antara variabel demografi dan variabel
dari sistem lain (kualitatif).
1.
Segmentasi Pasar.
a.
Segmentasi Pasar dan Kepuasan Konsumen.
Segmentasi
Pasar
Philip Kotler dan
Gary Amstrong segmentasi pasar menjadi menjadi empat bagian. Pembagian segmen
pasar tersebut di lakukan berdasarkan perbedaan empat macam criteria berikut.
1.
Faktor Geografis.
Secara geografis
pasar dapat di kelompokan menjadi beberapa segmen yaitu segmen pasar
internasional, nasional, local, dalam dan luar kota.memusatkan pemasaran hasil
produksi pada satu atau beberapa daerah geografis seringkali memberikan manfaat
tersendiri bagi jenis – jenis usaha bisnis tertentu.
2.
Faktor Demografis.
Konsumen akhir
juga dapat di bedakan secara demografis yaitu menurut perbedaan umur, gender,
suku, ras, agama, latar belakang pendidikan, pekerjaan, jabatan dan jumlah
anggota keluarga. Factor demografis mempunyai pengaruh besar sekali terhadap
jenis dan tingkat mendesaknya kebutuhan barang dan jasa. Dengan demikian factor
demografis akan mempengaruhi jenis dan jumlah barang dan jasa yang di beli tiap
golongan konsumen. Di samping itu factor demografis akan mempengaruhi selera,
cita rasa, gaya hidup dan pola konsumsi masing – masing segmen pasar secara
demografis.
3.
Faktor psikhografis.
Yang termasuk
factor psikhografis adalah penggolongan social, gaya hidup dan pola konsumsi.
Ketiga factor psikhografis tersebut menmpengaruhi kebutuhan, pola konsumsi, dan
keinginan seseorang untuk memiliki barang dan jasa. Golongan social yang di
duduki setiap konsumen tidak hanya di tentukan oleh satu factor tertentu (
misalnya tingkat penghasilan ), melainkan oleh kombinasi banyak factor seperti
penghasilan, profesi, pendidikan, kedudukan di masyarakat dan sebagainya. Di
kebanyakan Negara berkembang pembagian strata golongan social penduduk
berdasarkan latar belakang pendidikan, profesi, jumlah, penghasilan dan harta
yang dimiliki lebih terbatas, yaitu terbagi menjadi tiga strata yaitu golongan
atas, golongan menengah dan golongan bawah.
v
Konsumen golongan atas.
v
Konsumen golongan menengah.
v
Konsumen golongan bawah.
4.
Faktor sikap atau perilaku konsumen.
Dalam segmentasi
pasar secara behavioristik konsumen di bagi menjadi beberapa segmen pasar
berdasarkan jadwal pemakaian produk, manfaat yang ingin di peroleh, status
pemakai, intensitas konsumsi, kesetiaan dan kesiapan membeli.
a.
Jadwal pembelian.
Berdasarkan jadwal
pembelian konsumen dapat di bedakan menjadi pembeli tetap dan pembeli musiman.
b.
Manfaat.
Manfaat yang ingin
di peroleh konsumen dari produk yang di beli berbeda – beda. Dalam kaitannya
dengan harga dan manfaat produk konsumen dapat di bagi menjadi dua segmen,
yaitu mereka yang mereka yang menganggap harga bersaing sebagai kepuasan yang
mereka cari, dan mereka yang lebih mengetengahkan kepuasan yang tidak
bersangkutan dengan harga.
c.
Volume konsumsi per kapita.
Konsumen juga
dapat di golong – golongkan menjadi beberapa segmen pasar berdasarkan volume
konsumsi per kapita.
d.
Kebebasan memilih.
Konsumen juga
dapat di bedakan menjadi beberapa segmen pasar berdasarkan kesetiaan dan kebebasan
memilih merk dagang, produsen dan tempat berbelanja.
Kepuasan
Konsumen.
Menurut
kotler Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil
suatu produk dan harapan-harapannya.
Kepuasan konsumen
dipengaruhi oleh dua faktor, yakni harapan konsumen akan kinerja sebuah
produk/jasa, dan kenyataan yang mereka terima setelah mengkonsumsi produk/jasa
tersebut. Konsumen akan merasa puas jika kinerja produk/jasa sama atau bahkan
melebihi harapan semula. Sebaliknya, konsumen akan tidak puas jika kinerja produk/jasa
tidak sesuai dengan harapannya.
Mengukur Kepuasan Pelanggan
Ada beberapa metode yang
dapat dipergunakan setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya
dan pelanggan perusahaan pesaing.Kotler, mengemukakan 4 metode untuk mengukur
kepuasan pelanggan, yaitu:
·
Sistem keluhan dan saran
Sebuah perusahaan yang
berfokus pada pelanggan mempermudah pelanggannya untuk memberikan saran,
pendapat dan keluhan mereka.Media yang di gunakan meliputi kotak saran yang di
letakkan di tempat-tempat strategis,menyediakan kartu komentar,saluran telepon
khusus dan sebagainya.
·
Survei kepuasan
pelanggan
Umumnya
banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan di lakukan dengan menggunakan
metode survei baik melalui pos,telepon maupun wawancara pribadi.
Pengukuran
kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat di lakukan dengan berbagai cara,
diantaranya :
a.
Directly Reported Satisfaction
Pengukuran dilakukan
secara langsung melalui pertanyaan.
b. Derived
Dissatisfaction
Pertanyaan yang di
ajukan menyangkut 2 hal utama, yaitu besarnya harapan pelanggan terhadap
atribut tertentu dan besarnya kinerja yang telah mereka rasakan atau terima.
c. Problem
Analysis
Pelanggan yang
dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan 2 hal pokok,yaitu :
masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari menajemen
perusahaan dan saran-saran untuk melakukan perbaikan.
d. Importance-Performance
Analysis
Dalam tehnik ini
responden diminta meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat
pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu juga, responden diminta
merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen
tersebut.
b. Segmentasi
dan Profitabilitas.
Profitabilitas
merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam
suatu periode tertentu. Pengertian yang sama disampaikan oleh Husnan (2001)
bahwa Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkankeuntungan
(profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
Sedangkan Menurut Michelle & Megawati (2005) Profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) yang akan menjadi dasar
pembagian dividen perusahaan. Prolitabilitas menggambarkan kemampuan badan
usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Shapiro (1991:731) “Profitability ratios
measure managements objectiveness as indicated by return on sales, assets and
owners equity.”
·
Tingkatan efisiensi proses produksi
Proses produksi yang
efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula
biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi maka margin keuntungan
juga semakin tinggi.
·
Fokus pada “Core Business”.
·
Berdayaka orang – orang yang berdedikasi melalui
kepemimpinan.
Manusia adalah
sumberdaya terpenting dalam organisasi. Semakin tinggi tingkat penghargaan pada
aspek manusia, semakin tinggi pula tingkat kemampuan untuk
menciptakankeberhasilan organisasi.
c. Penggunaan
segmentasi dalam strategi pemasaran.
Agar segmen pasar
dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik :
·
Measurable : ukuran, daya beli, dan profit
segmen harus dapat di ukur meskipun ada variable yang sulit di ukur.
·
Accessible : Segmen pasar harus dapat di jangkau
dan di layani secara efektif.
·
Substansial : segmen pasar harus cukup besar dan
menguntungkan untuk di layani.
·
Differentiable : segmen – segmen dapat di
pisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap
elemen – elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
·
Actionable : program yang efektif dapat di buat
untuk menarik dan melayani segmen – segmen yang bersangkutan.
Contoh Segmentasi pasar pada perusahaan :
Segmentasi pasar
pada Pt Kimia Farma ( Perseroan ) Tbk
·
Variabel Geografis.
Jika di lihat dari variable
geografisnya Pt. Kimia Farma tidak hanya memasarkan produknya di dalam negri
saja. Pt Kimia Farma juga memasarkan produknya di beberapa Negara lain seperti Malaysia,
Vietnam, sudan, yemen, korea selatan, dan singapura.
·
Variabel Psikologis.
Di tinjau dari variable
psikologisnya Pt Kimia Farma banyak menyediakan obat – obatan sesuai dengan
gaya hidup konsumennya. Contohnya Pt Kimia Farma menyediakan obat herbal bagi
konsumennya yang mempunyai gaya hidup tertentu.
·
Variable Demografis.
Untuk variable demografi
Kimia Farma menyediakan obat generic, harga obat generic yang relative murah
membuat semua kalangan masyarakat mampu membelinya.
Sumber :
Siswanto Sutojo (2005) Manajemen
Pemasaran ( Damar Mulia Pustaka )
PENDAHULUAN : PERILAKU KONSUMEN
TUGAS !
1. Perilaku konsumen dan cakupan ilmu perilaku
konsumen.
Schiffman
dan kanuk ( 2000 ), adalah “proses yang dilalui oleh seorang dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa
maupun ide yang di harapkan bisa mempengaruhi kebutuhannya”. Jadi dapat
dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat
keputusan baik individu, kelompok ataupun organisasi, membuat keputusan untuk
membeli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk atau mengkonsumsinya.
Perilaku
konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
·
Tahap perolehan, mencari, dan membeli.
·
Tahap konsumsi, menggunakan, dan
mengevaluasi.
·
Tahap tindakan pasca beli : apa yang di
lakukan oleh konsumen setelah produk itu di gunakan atau di konsumsi.
Proses
ini dapat di gambarkan seperti table di bawah ini :
Unit – unit pengambil keputusan
beli menurut kotler terdiri dari :
·
Konsumen individu yang membentuk pasar
konsumen.
·
Konsumen organisasional yang membentuk
pasar bisnis.
Ada sejumlah alasan mendasar mengapa
perilaku konsumen di pelajari :
·
Konsumen dengan perilakunya ( terutama
perilaku beli ) adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu
kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dan profitability
perusahaan.
·
Analisis konsumen adalah landasan
manajemen pemasaran dan akan membantu manajer dalam melakukan hal berikut :
-
Merancang bauran pemasaran.
-
Melakukan segmentasi pasar.
-
Melakukan positioning.
-
Melakukan analisis lingkungan
perusahaan.
-
Mengembangkan trend penelitian pasar.
-
Mengembangkan produk baru maupun inovasi
produk lama.
·
Analisis konsumen memainkan peranan
sangat penting dalam pengembangan kebijakan public.
·
Pengetahuan mengenai perilaku konsumen
dapat meningkatkan kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih
efektif.
·
Analisis konsumen memberikan pemahaman
tentang perilaku manusi. Studi mengenai perilaku manusia memberikan paling
tidak tiga informasi yaitu :
-
Orientasi konsumen
-
Fakta tentang perilaku pembeli.
-
Teori – teori yang menuntun proses
berpikir.
Singkatnya
perilaku konsumen di pelajari agar lebih memahami tentang apa yang di beli oleh
konsumen, mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering ia membeli. Pengetahuan
ini kemudian di pakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan / memenuhi
kebutuhan mereka dan menciptakan kebutuhan yang baik untuk berkomunikasi.
2. Dapat
menunjukan dengan benar siapa sebenarnya yang di maksud dengan konsumen dan apa
yang menjadi ciri – ciri konsumen.
Siapa sebenarnya konsumen ?
Konsumen
yang sebenarnya adalah setiap individu, kelompok atau organisasi pemakai barang
dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, kelompok, pemerintahan, institusi pendidikan,
organisasi perkantoran maupun makhluk hidup lain.
Ciri – cirri konsumen ?
Beberapa cirri – cirri perilaku konsumen
menurut
Handi Irawan :
·
Berpikir jangka pendek (short term
perspective).
·
Tidak terencana (dominated by unplanned
behavior).
·
Gagap teknologi (not adaptive to high
technology).
·
Berorientasi pada konteks (context, not
content oriented).
·
Suka buatan Luar Negeri (receptive to
COO effect
·
Beragama (religious).
·
Gengsi (putting prestige as important
motive).
·
Budaya lokal (strong in subculture).
·
Kurang peduli lingkungan (low
consciousness towards environment).
Sedangkan
secara umum perilaku konsumen di bagi menjadi dua yaitu :
A. Konsumen
yang bersifat Rasional:
·
Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
·
Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan
optimal bagi konsumen
·
Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin.
·
Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan
kemampuan konsumen
B. Konsumen
yang bersifat Irrasional:
·
Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan
promosi di media cetak maupun elektronik.
·
Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded
yang sudah dikenal luas
·
Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan,
melainkan gengsi atau prestise
3. Menjelaskan
kekuatan utama yang dapat mempertajam penelitian tentang konsumen.
Mengapa penelitian konsumen penting ?
·
Data tentang perilaku konsumen sebagai
komponen terpenting dari lingkungan hanya dapat di peroleh dari penelitian
perilaku konsumen yang mencakup produk apa, kapan, di mana dan bagaimana
konsumen memperoleh produk tersebut.
·
Keputusan – keputusan tentang pemasaran
mengandung banyak resiko, baik biaya maupun reputasi perusahaan. Jadi keputusan
itu harus merupakan keputusan yang bertanggung jawab, dalam arti harus di
dasarkan atas fakta – fakta sebagai hasil suatu penelitian.
·
Bermacam – macam teknik penelitian,
seperti survey konsumen, teknik proyeksi, focus grup, skala sikap, dan teknik –
teknik yang lain, dapat di gunakan oleh manajer pemasaran dalam melaksanakan
penelitiannya.
Paradigma
yang mendasari penelitian konsumen menurut Solomon ( 1999 ) :
·
Paradigma positivism atau modernism.
Paradigm ini berpangkal pada pemahaman bahwa pemikiran manusia itu super, dan
bahwa hanya ada satu kemungkinan kebenaran yang bisa di hasilkan dari ilmu
pengetahuan.
·
Paradigma Interpretivisme di sebut juga
dengan postmodernisme mempertanyakan asumsi kerasionalan dunia dengan
mengemukakan kerumitan system social dan budaya yang terkandung dalam dunia
sebagai objek. Jadi interpretivisme lebih mementingkanpengalaman simbolik dan
subjektif, dan menggap bahwa arti atau makna segala sesuatu hanya ada di dalam
pikiran manusia.
Rancangan
penelitian
Rancangan penelitian merupakan kerangka
atau perencanaan penelitian yang di gunakan sebagai acuan dalam perolehan dan
analisis data. Rancangan penelitian bisa bersifat eksploratoris, deskriptif,
atau kausal.
a) Penelitian
Eksploratoris, bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan pemikiran
– pemikiran baru. Jenis – jenis penelitian eksploratoris :
-
Focus Group ( misalnya mewawancarai enam
sampai sepuluh orang sekaligus. Penelitian tentang focus grup bersifat
kualitatif yang bisa menjawab, bukan saja pertanyaan mengenai apa, kapan, dan
dimana, tetapi juga mengapa )
-
Teknik Proyeksi ( teknik ini menggunakan
pertanyaan yang di ajukan tidak langsung kepada objek )
-
Studi kasus.
-
Studi kepustakan ( yang di lakukan
melaui literature – literature konseptual, literature – literature bisnis, dan
seringkali juga statistic – statistic yang tersedia.
b) Penelitian
Deskriptif.
Penelitian
deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya
untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan
antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki
definisi jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan whodalam
menggali informasi yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian
deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok,
menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan,
memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal,
menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan
mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau
proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek
penelitian.
c) Penelitian
Kausal.
Tujuan dari penelitian kausal-komparatif adalah untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin
menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode
eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang
dikontrol.
Prasetijo,
Ristiyanti. John J.O.I Ihalauw. (2005). Perilaku
Konsumen, Yogyakarta : Andi.
Langganan:
Postingan (Atom)