Teheran, - Otoritas Iran mengeksekusi mati seorang
wanita muda yang dinyatakan bersalah atas pembunuhan seorang pria.
Wanita Iran berumur 26 tahun itu mengklaim, pria tersebut mencoba
memperkosanya.
Reyhaneh Jabbari ditangkap pada tahun 2007 atas
pembunuhan Morteza Abdolali Sarbandi, mantan pegawai Kementerian
Intelijen Iran. Jabbari dihukum gantung pada Sabtu ini. Demikian
diberitakan kantor berita resmi Iran, IRNA yang mengutip pihak kantor
kejaksaan Teheran, seperti dilansir Al-Jazeera, Sabtu (25/10/2014).
Jabbari
tetap dihukum mati meski komunitas internasional bahkan juga publik
Iran, telah mendesak pengampunan atas dirinya. Upaya-upaya untuk
mendapatkan pengampunan pun kian digencarkan belakangan ini.
Jabbari
divonis mati oleh pengadilan kriminal di Teheran pada tahun 2009.
Kelompok HAM internasional, Amnesty International mengecam putusan itu,
yang disebutnya sangat cacat dalam penyelidikan dan persidangan.
Semula eksekusi mati Jabbari akan dilaksanakan pada 30 September lalu, namun ditunda hingga 10 hari.
Menurut
pemantau HAM PBB, Sarbandi tewas karena Jabbari mencoba membela diri
setelah pria itu berusaha memperkosanya. Jabbari pun mengaku telah
menikam Sarbandi di bagian punggung.
Wanita muda itu mengklaim,
Sarbandi mencoba memperkosa dirinya. Namun menurut Jabbari, bukan
tusukannya yang menewaskan Sarbandi. Seorang pria lainnya yang juga
berada di rumah saat kejadian itulah yang membunuh Sarbandi. Akan
tetapi, pengakuan Jabbari ini tidak diselidiki lebih lanjut oleh
otoritas Iran.
http://news.detik.com/read/2014/10/25/160748/2729518/1148/bunuh-pria-yang-coba-perkosa-dirinya-wanita-iran-dihukum-gantung
Kamis, 18 Desember 2014
Minggu, 23 November 2014
TELEOLOGI
Dalam arti umum,
teleologi merupakan sebuah studi filosofis mengenai bukti perencanaan, fungsi,
atau tujuan di alam maupun dalam sejarah. Dalam bidang lain, teleologi
merupakan ajaran filosofis-religius tentang eksistensi tujuan dan
"kebijaksanaan" objektif di luar manusia.
Etika teleology mengukur
baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan
tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Misalnya,
mencuri bagi etika teleology tidak dinilai baik atau buruk berdasarkan baik
buruknya tindakan itu sendiri, melainkan dari tujuan dan akibat dari tindaka
itu. Kalau tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik.
Persoalan muncul
sehubungan dengan etika teleology adalah bagaimana menilai tujuan atau akibat
baik dari suatu tindakan. Untuk menjawab persoalan ini muncul dua aliran teleology
yang berbeda. Yang pertama adalah egoisme etis dan yang lainnya adalah
utilitarianisme.
Inti pandangan egoism
adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Sementara menurut teori
utilitarianisme suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat
itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai
keseluruhan.
Sumber :
Dildonk, “Pengertian & Contoh dari Etika
Teleologi, Deontologi, Teori Hak, Teori Keutamaan” 23 November 2014. http://dildonk.wordpress.com/2011/10/10/pengertian-contoh-dari-etika-teleologi-deontologi-teori-hak-teori-keutamaan/
Keraf, Sonny, 1998, “ ETIKA BISNIS TUNTUTAN DAN RELEVANSINYA”,
Kanisius, Yogyakarta.
Selasa, 04 November 2014
TEKNIK PENGUMPULAN DATA PRIMER : SURVEI DALAM PEMASARAN
TUGAS RISET PEMASARAN
TEKNIK PENGUMPULAN DATA PRIMER : SURVEI DALAM PEMASARAN
NAMA NPM
HARIAWAN
RAHARJO 13211227
HERNOKO 19211032
HELPIANI
BR. KARO 13211277
IKA
DEWI 13211481
KELOMPOK VI
FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TEKNIK PENGUMPULAN DATA PRIMER : SURVEI DALAM PEMASARAN
Data Primer (primary data) adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan
studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.
Penggunaan Survey Dalam Riset Pemasaran.
Merupakan suatu
teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar
pertanyaan yang diajukan pada responden. Dalam penelitian survei, peneliti
meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya
intervensi peneliti.
Riset pemasaran
berfokus pada pemahaman pelanggan, perusahaan, dan kompetisi. Hubungan ini
adalah inti dari riset pemasaran.
Perusahaan harus
memahami dan menanggapi apa yang pelanggan inginkan dari produk mereka. Namun,
hubungan ini selalu dipengaruhi oleh pesaing dan bagaimana produk mereka
diterima oleh pasar Anda.
Dengan demikian,
Anda jelas harus mengidentifikasi pelanggan, perusahaan, dan persaingan sebelum
mengembangkan sebuah proyek penelitian.
Tipe Kesalahan Survei.
1
Kesalahan sampling acak
Kesalahan
sampling adalah adanya perbedaan antara hasil sample dan hasil sensus yang
dihubungkan dengan penggunaan prosedur statistik sebagai akibat variasi
eksperimen/ percobaan di dalam
elemen-elemen yang dipilih untuk sebuah sample.
2
Kesalahan sistematik
Kesalahan
sistematik terjadi karena ketidak sempurnaan dalam mendesain penelitian.
Kesalahan sistematik bersumber pada 2 kesalahan yaitu :
a. Kesalahan Responden
Kesalahan ini terjadi apabila responden tidak
merespon/menjawab seperti apa yang diharapkan. Kesalahan ini dapat berupa :
ü Kesalahan Ketidaktanggapan
(non-response error).
Kesalahan ketidaktanggapan apabila responden tidak mau
menjawab pertanyaan atau gagal dalam merespon. Kesalahan ini biasanya dijumpai
pada survei dengan surat atau wawancara. Orang-orang tidak dihubungi atau
menolak bekerja sama disebut dengan non-respondents. Kesalahan responden lain
yang sering dijumpai adalah kesalahan yang terjadi apabila responden akan
merespon secara berlebihan karena mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
reviewer.
ü Bias Tanggapan
(bias response)
Bias tanggapan (bias respon), kesalahan ini terjadi
bila responden cenderung menjawab pertanyaan dengan cara tertentu, responden
sadar atau tidak sadar salah dalam mengartikan kebenaran pertanyaan.
b. Kesalahan
Administrasi.
Kesalahan ini disebabkan oleh ketidak tepatan
administrasi atau pelaksanaan tugas penelitian yang berupa kelalaian, kesalahan
atau kebingungan.
Ada 4 jenis kesalahan administrasi :
ü Kesalahan proses
data
ü Kesalahan
pemilihan sample
Sampel yang berulang-ulang biasanya menghasilkan
besaran suatu karakteristik populasi yang berbeda-beda antar satu sampel ke
sampel lainnya. Dalam hal ini kesalahan penarikan sampel (sampling error)
mencerminkan keheterogenan tau peluang munculnya perbedaan dari satu sampel
dengan sampel yang lain karena perbedaan individu yg terpilih dari berbagai
sampel tersebut. sampling error dapat diperkecil dengan memperbesar ukuran
sampel meskipun upaya ini mengakibatkan peningkatan biaya survey.
ü Kesalahan
wawancara
ü Kesalahan
kecurangan pewawancara
Jenis – Jenis Survei.
1
Survei secara individu
Survei ini dijalankan periset dengan menemui responden
secara bertatap muka. Periset atau etugas lapangan yang ditugaskan akan
menanyai responden dengan sejumlah pertanyaan terstruktur yang sudah disiapkan
sebelumnya. Jawaban responden terhadap pertanyaan – pertanyaan ini akan dicatat
oleh periset untuk dianalisis lebih lanjut.
2
Survei intersep
Survei intersep berarti survei yang dilakukan dengan
“menghentikan” responen yang sedang berjalan di mal atau tempat – tempat lain,
lalu meminta kesediannya secara sukarela untuk berpartisipasi dalam survei.
Dalam hal ini periset akan mengidentifikasi lebih dulu
calon responden yang diyakini qualifed sesuai dengan topik riset.
3
Survei melalui telepon
Survei ini dijalankan melalui percakapan lewat
telepon. Responden yang digunakan tentunya terbatas pada pemilik telepon yang
biasanya terdaftar dalam buku petunjuk nomor telepon. Calon responden terlebih
dahulu akan dihubungi lewat telepon atau media yang lain dan akan dimohon
kesediaannya untuk berpartisipasi dalam riset.
4
Survei melalui surat
Bentuk survei melalui surat “dijawab sendiri” oleh
responden sehingga dimungkinkan bahwa periset dan responden tidak pernah saling
bertemu baik secara langsung maupun tidak langsung maupun melalui percakapan.
Metode ini dipandang murah namun periset tidak mampu
mengontrol tanggapan responden dan kemungkinan responden mengabaikan cukup
besar.
5
Survei melalui internet
Bentuk survei terkini dapat dijalankan melalui
pamanfaatan fasilitas internet. Penggunaan survei melalui internet tentunya
memiliki kelebihan dalam cakupan geografi responden yang luas dengan biaya yang
murah dan waktu yang cepat.
Di samping manfaat yang bisa diperoleh, survei melalui
internet memiliki beberapa kelemahan yaitu terbatas pada penggunaan internet
yang biasanya memiliki karakteristis tertentu.generasi yang sangat tua atau mereka
yang jauh dari teknologi tentu tidak dapat berpartisipasi jika survei
dijalankan melalui internet. Demikian juga internet memiliki kelemahan pada
ketidakpastian kualitas respondennya.
Survei Internet.
Bentuk survei
terkini dapat dijalankan melalui pamanfaatan fasilitas internet. Penggunaan
survei melalui internet tentunya memiliki kelebihan dalam cakupan geografi
responden yang luas dengan biaya yang murah dan waktu yang cepat.
Di samping
manfaat yang bisa diperoleh, survei melalui internet memiliki beberapa
kelemahan yaitu terbatas pada penggunaan internet yang biasanya memiliki
karakteristis tertentu.generasi yang sangat tua atau mereka yang jauh dari
teknologi tentu tidak dapat berpartisipasi jika survei dijalankan melalui
internet. Demikian juga internet memiliki kelemahan pada ketidakpastian
kualitas respondennya.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Metode Survei.
Metode
penelitian survey dapat dibedakan menjadi dua tipe (Widodo) yaitu :
1
Cross Sectional Survey.
Digunakan untuk
mengetahui isu yang bersifat temporer dengan pengumpulan data cukup satu kali.
2
Longitudinal survey.
Digunakan untuk
memahami isu yang berkepanjangan, tetapi populasi lebih kecil dengan
pengumpulan data secara periodik.
Faktor yang mempengaruhi
metode survey ini adalah untuk apa survey ini digunakan apakah untuk mengetahui
isu yang bersifat temporer atau isu yang berkepanjangan.
Kuesioner.
Kuesioner adalah
suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari
sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di
dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh
sistem yang sudah ada.
Dengan
menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam
wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya
sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.
Penggunaan
kuesioner tepat bila :
1
Responden (orang yang merenpons atau menjawab
pertanyaan) saling berjauhan.
2
Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan
berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui
atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3
Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin
mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4
Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang
ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
Kuesioner dan Riset Pemasaran.
Riset pemasaran
adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis
mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan penelitian, pengumpulan data,
dan interprestasi hasi penelitian.
Kuesioner dan
Riset Pemasaran mempunyai hubungan yang erat karena kuesioner merupakan salah
satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan ataupernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Wawancara.
Wawancara
merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung,
mendalam, tidak terstruktur dan individual. Wawancara adalah pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Dalam wawancara,
seorang responden ditanya oleh pewawancara untuk mengungkapkan perasaan,
motivasi, sikap atau keyakinannya terhadap suatu topik pemasaran ( Malhotra,
2004 )
Sama halnya
seperti kuesioner wawancara juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam
riset pemasaran, wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data, tanpa
ada data yang dikumpulkan tidak akan ada juga riset pemasaran.
Selasa, 21 Oktober 2014
ARTIKEL EKONOMI DAN BISNIS
Maybank Syariah Kucurkan Pembiayaan Rp 100 Miliar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Maybank Syariah Indonesia
memberikan fasilitas pembiayaan syariah senilai Rp.100 miliar kepada PT
Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance). Mandala Multifinance adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan kendaraan bermotor.
Menurut Presiden Direktur Maybank Indonesia, Norfadelizan Abdul Rahman, berdasarkan rilis yang diterima Republika, pembiayaan dengan akad murabahah ini diberikan dengan jangka waktu selama 3 tahun. Dimana pendanaan akan digunakan untuk mendukung pembiayaan kendaraan roda dua bagi masyarakat.
Penandatanganan perjanjian telah dilakukan oleh Norfadelizan Abdul Rahman sebagai Presiden Direktur Maybank Syariah sedangkan dari Mandala Finance diwakili oleh Elise sebagai Direktur. Norfadelizan menambahkan, dengan fasilitas pembiayaan ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah pembiayaan kendaraan bermotor yang dilakukan Mandala Finance kepada masyarakat.
Ia juga menyatakan bahwa fasilitas pembiayaan yang diberikan ini adalah wujud dukungan Maybank Syariah industri multifinance. Ia pun berharap sinergi bank syariah dan industri multifinance yang kedepannya diharapkan bisa berkembang lebih baik lagi.
Menurut Presiden Direktur Maybank Indonesia, Norfadelizan Abdul Rahman, berdasarkan rilis yang diterima Republika, pembiayaan dengan akad murabahah ini diberikan dengan jangka waktu selama 3 tahun. Dimana pendanaan akan digunakan untuk mendukung pembiayaan kendaraan roda dua bagi masyarakat.
Penandatanganan perjanjian telah dilakukan oleh Norfadelizan Abdul Rahman sebagai Presiden Direktur Maybank Syariah sedangkan dari Mandala Finance diwakili oleh Elise sebagai Direktur. Norfadelizan menambahkan, dengan fasilitas pembiayaan ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah pembiayaan kendaraan bermotor yang dilakukan Mandala Finance kepada masyarakat.
Ia juga menyatakan bahwa fasilitas pembiayaan yang diberikan ini adalah wujud dukungan Maybank Syariah industri multifinance. Ia pun berharap sinergi bank syariah dan industri multifinance yang kedepannya diharapkan bisa berkembang lebih baik lagi.
Perubahan kondisi ekonomi global sangat sering terjadi dalam beberapa tahun ini. Perubahan kondisi ekonomi global memunculkan ancaman terhadap stabilitas makroekonomi dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Pembiayaan usaha melalui Bank Syariah diharapkan dapat membantu kondisi suatu usaha dalam menghadapi krisis ekonomi. Karena bank syariah juga mempunyai fungsi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan bank syariah juga berfungsi sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional. Di harapkan dengan berkembangnya pembiayaan oleh bank syariah ini ekonomi Indonesia akan tetap stabil.
ETIKA UTILITARIANISME DALAM BISNIS
Utilitarianisme
adalah suatu teori dari segi etika normatif yang menyatakan bahwa suatu
tindakan yang patut adalah yang memaksimalkan penggunaan (utility), biasanya
didefinisikan sebagai memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi penderitaan.
"Utilitarianisme" berasal dari kata Latin utilis, yang berarti
berguna, bermanfaat, berfaedah, atau menguntungkan. Istilah ini juga sering
disebut sebagai teori kebahagiaan terbesar (the greatest happiness theory). Utilitarianisme
sebagai teori sistematis pertama kali dipaparkan oleh Jeremy Bentham dan muridnya,
John Stuart Mill. Utilitarianisme merupakan suatu paham etis yang berpendapat
bahwa yang baik adalah yang berguna, berfaedah, dan menguntungkan. Sebaliknya,
yang jahat atau buruk adalah yang tak bermanfaat, tak berfaedah, dan merugikan.
Karena itu, baik buruknya perilaku dan perbuatan ditetapkan dari segi berguna,
berfaedah, dan menguntungkan atau tidak. Dari prinsip ini, tersusunlah teori
tujuan perbuatan.
Kriteria dan Prinsip Etika
Utilitarianisme Kriteria
- Manfaat , yaitu bahwa kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat atau kegunaan tertentu. Jadi, kebijaksanaan atau tindakan yang baik adalah yang menghasilkan hal yang baik. Sebaliknya, kebijaksanaan atau tindakan yang tidak baik adalah yang mendatangkan kerugian tertentu
- Manfaat terbesar, yaitu bahwa kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat terbesar (atau dalam situasi tertentu lebih besar)dibandingkan dengan kebijaksanaan atau tindakan alternative lainnya.
- Manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang, yaitu dengan kata lain suatu kebijaksanaan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut etika utilitarianisme adalah kebijaksanaan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang atau sebaliknya membawa akibat merugikan yang sekecil mungkin bagi sedikit mungkin orang.
Nilai Positif Etika Utilitarianisme
- Rasionalitas, prinsip moral yang diajukan oleh etika utilitarianisme ini tidak didasarkan pada aturan-aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami dan yang tidak bias kita persoalkan keabsahannya.
- Dalam kaitannya dengan itu, utilitarianisme sangant menghargai kebebasan setiap pelaku moral. Setiap orang dibiarkan bebas untuk mengambil keputusan dan bertindak dengan hanya memberinya ketiga Kriteria objektif dan rasional tadi.
- Universalitas, yaitu berbeda dengan etika teleologi lainnya yang terutama menekankan manfaat bagi diri sendiri atau kelompok sendiri, utilitarianisme justru mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang.
Utilitarianisme sebagai Proses dan
sebagai Standar Penilaian
- Etika utilitarianisme dipakai sebagai proses untuk mengambil sebuah keputusan, kebijaksanaan, ataupun untuk bertindak. Dengan kata lain, etika utilitarianisme dipakai sebagai prosedur untuk mengambil keputusan. Ia menjadi sebuah metode untuk bisa mengambil keputusan yang tepat tentang tindakan atau kebijaksanaan yang akan dilakukan.
- Etika utilitarianisme juga dipakai sebagai standar penilaian bai tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan. Dalam hal ini, ketiga Kriteria di atas lalu benar-benar dipakai sebagai Kriteria untuk menilai apakah suatu tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan memang baik atau tidak. Yang paling pokok adalah menilai tindakan atau kebijaksanaan yang telah terjadi berdasarkan akibat atau konsekuensinya yaitu sejauh mana ia mendatangkan hasil terbaik bagi banyak orang.
Analisis Keuntungan dan Kerugian
- Keuntungan dan kerugian (cost and benefits) yang dianalisis jangan semata-mata dipusatkan pada keuntungan dan kerugian bagi perusahaan, kendati benar bahwa ini sasaran akhir. Yang juga perlu mendapat perhatian adalah keuntungan dan kerugian bagi banyak pihak lain yang terkait dan berkepentingan, baik kelompok primer maupun sekunder. Jadi, dalam analisis ini perlu juga diperhatikan bagaimana daan sejauh mana suatu kebijaksanaan dan kegiatan bisnis suatu perusahaan membawa akibat yang menguntungkan dan merugikan bagi kreditor, konsumen, pemosok, penyalur, karyawan, masyarakat luas, dan seterusnya. Ini berarti etika utilitarianisme sangat sejalan dengan apa yang telah kita bahas sebagai pendekatan stakeholder.
- Seringkali terjadi bahwa analisis keuntungan dan kerugian ditempatkan dalam kerangka uang (satuan yang sangat mudah dikalkulasi). Yang juga perlu mendapat perhatian serius adalah bahwa keuntungan dan kerugian disini tidak hanya menyangkut aspek financial, melainkan juga aspek-aspek moral; hak dan kepentingan konsimen, hak karyawan, kepuasan konsumen, dsb. Jadi, dalam kerangka klasik etika utilitarianisme, manfaat harus ditafsirkan secara luas dalam kerangka kesejahteraan, kebahagiaan, keamanan sebanyak mungkin pihhak terkait yang berkepentingan.
- Bagi bisnis yang baik, hal yang juga mendapat perhatian dalam analisis keuntungan dan kerugian adalah keuntungan dan kerugian dalam jangka panjang. Ini penting karena bias saja dalam jangka pendek sebuah kebijaksanaan dan tindakan bisnis tertentu sangat menguntungkan, tapi ternyata dalam jangka panjang merugikan atau paling kurang tidak memungkinkan perusahaan itu bertahan lama. Karena itu,benefits yang menjadi sasaran utama semua perusahaan adalah long term net benefits.
Sehubungan
dengan ketiga hal tersebut, langkah konkret yang perlu dilakukan dalam membuat
sebuah kebijaksanaan bisnis adalah mengumpulkan dan mempertimbangkan alternative
kebijaksanaan bisnis sebanyak-banyaknya. Semua alternative kebijaksanaan dan
kegiatan itu terutama dipertimbangkan dan dinilai dalam kaitan dengan manfaat
bagi kelompok-kelompok terkait yang berkepentingan atau paling kurang,
alternatif yang tidak merugikan kepentingan semua kelompok terkait yang
berkepentingan. Kedua, semua alternative pilihan itu perlu dinilai berdasarkan
keuntungan yang akan dihasilkannya dalam kerangka luas menyangkut aspek-aspek
moral. Ketiga, neraca keuntungan dibandingkan dengan kerugian, dalam aspek itu,
perlu dipertimbagkan dalam kerangka jangka panjang. Kalau ini bias dilakukan,
pada akhirnya ada kemungkinan besar sekali bahwa kebijaksanaan atau kegiatan
yang dilakukan suatu perusahaan tidak hanya menguntungkan secara financial,
melainkan juga baik dan etis.
Kelemahan Etika Utilitarianisme.
- Manfaat merupakan konsep yg begitu luas shg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yg tidak sedikit.
- Etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
- Etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.
- Variabel yg dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi
- Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dlam menentukan proiritas di antara ketiganya.
- Etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas
Jalan Keluar.
Tanpa
ingin memasuki secara lebih mendalam persoalan ini, ada baiknya kita secara
khusus mencari beberapa jalan keluar yang mungkin berguna bagi bisnis dalam
menggunakan etika utilitarianisme yang memang punya daya tarik istimewa ini.
Yang perlu diakui adalah bahwa tidak mungkin mungkin kita memuaskan semua pihak
secara sama dengan tingkat manfaat yang sama isi dan bobotnya. Hanya saja, yang
pertama-tama harus dipegang adalah bahwa kepentingan dan hak semua orang harus
diperhatikan, dihormati, dan diperhitungkan secara sama. Namun, karena
kenyataan bahwa kita tidak bisa memuaskan semua pihak secara sama dengan
tingkat manfaat yang sama isi dan bobotnya, dalam situasi tertentu kita memang
terpaksa harus memilih di antara alternative yang tidak sempurna itu. Dalam hal
ini, etika utilitarianisme telah menberi kita Kriteria paling objektif dan
rasional untuk memilih diantara berbagai alternative yang kita hadapi, kendati
mungkin bukan paling sempurna. Karena itu, dalam situasi di mana kita terpaksa
mengambil kebijaksanaan dan tindakan berdasarkan etika utilitarianisme, yang
mengandung beberapa kesulitan dan kelemahhan tersebut di atas, beberapa hal ini
kiranya perlu diperhatikan.
- Dalam banyak hal kita perlu menggunakan perasaan atau intuisi moral kita untuk mempertimbangkan secara jujur apakah tindakan yang kita ambil itu, yang memenuhi Kriteria etika utilitarianisme diatas, memang manusiawi atau tidak.
- Dalam kasus konkret di mana kebijaksanaan atau tindakan bisnis tertentu yang dalam jangka panjang tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi juga banyak pihak terkait, termasuk secara moral, tetapi ternyata ada pihak tertentu yang terpaksa dikorbankan atau dirugikan secara tak terelakkan, kiranya pendekatan dan komunikasi pribadi akan merupakan sebuah langkah yang punya nilai moral tersendiri.
http://liasetianingsih.wordpress.com/2011/11/23/etika-bisnis-vi-etika-utilitarianisme-dalambisnis/
http://ennoasriani.wordpress.com/2012/10/22/etika-utilitarianisme-dalam-bisnis-tulisan-2softskill-etika-bisnis/
Langganan:
Postingan (Atom)