TUGAS RISET PEMASARAN
TEKNIK PENGUMPULAN DATA PRIMER : SURVEI DALAM PEMASARAN
NAMA NPM
HARIAWAN
RAHARJO 13211227
HERNOKO 19211032
HELPIANI
BR. KARO 13211277
IKA
DEWI 13211481
KELOMPOK VI
FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TEKNIK PENGUMPULAN DATA PRIMER : SURVEI DALAM PEMASARAN
Data Primer (primary data) adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan
studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.
Penggunaan Survey Dalam Riset Pemasaran.
Merupakan suatu
teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar
pertanyaan yang diajukan pada responden. Dalam penelitian survei, peneliti
meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya
intervensi peneliti.
Riset pemasaran
berfokus pada pemahaman pelanggan, perusahaan, dan kompetisi. Hubungan ini
adalah inti dari riset pemasaran.
Perusahaan harus
memahami dan menanggapi apa yang pelanggan inginkan dari produk mereka. Namun,
hubungan ini selalu dipengaruhi oleh pesaing dan bagaimana produk mereka
diterima oleh pasar Anda.
Dengan demikian,
Anda jelas harus mengidentifikasi pelanggan, perusahaan, dan persaingan sebelum
mengembangkan sebuah proyek penelitian.
Tipe Kesalahan Survei.
1
Kesalahan sampling acak
Kesalahan
sampling adalah adanya perbedaan antara hasil sample dan hasil sensus yang
dihubungkan dengan penggunaan prosedur statistik sebagai akibat variasi
eksperimen/ percobaan di dalam
elemen-elemen yang dipilih untuk sebuah sample.
2
Kesalahan sistematik
Kesalahan
sistematik terjadi karena ketidak sempurnaan dalam mendesain penelitian.
Kesalahan sistematik bersumber pada 2 kesalahan yaitu :
a. Kesalahan Responden
Kesalahan ini terjadi apabila responden tidak
merespon/menjawab seperti apa yang diharapkan. Kesalahan ini dapat berupa :
ü Kesalahan Ketidaktanggapan
(non-response error).
Kesalahan ketidaktanggapan apabila responden tidak mau
menjawab pertanyaan atau gagal dalam merespon. Kesalahan ini biasanya dijumpai
pada survei dengan surat atau wawancara. Orang-orang tidak dihubungi atau
menolak bekerja sama disebut dengan non-respondents. Kesalahan responden lain
yang sering dijumpai adalah kesalahan yang terjadi apabila responden akan
merespon secara berlebihan karena mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
reviewer.
ü Bias Tanggapan
(bias response)
Bias tanggapan (bias respon), kesalahan ini terjadi
bila responden cenderung menjawab pertanyaan dengan cara tertentu, responden
sadar atau tidak sadar salah dalam mengartikan kebenaran pertanyaan.
b. Kesalahan
Administrasi.
Kesalahan ini disebabkan oleh ketidak tepatan
administrasi atau pelaksanaan tugas penelitian yang berupa kelalaian, kesalahan
atau kebingungan.
Ada 4 jenis kesalahan administrasi :
ü Kesalahan proses
data
ü Kesalahan
pemilihan sample
Sampel yang berulang-ulang biasanya menghasilkan
besaran suatu karakteristik populasi yang berbeda-beda antar satu sampel ke
sampel lainnya. Dalam hal ini kesalahan penarikan sampel (sampling error)
mencerminkan keheterogenan tau peluang munculnya perbedaan dari satu sampel
dengan sampel yang lain karena perbedaan individu yg terpilih dari berbagai
sampel tersebut. sampling error dapat diperkecil dengan memperbesar ukuran
sampel meskipun upaya ini mengakibatkan peningkatan biaya survey.
ü Kesalahan
wawancara
ü Kesalahan
kecurangan pewawancara
Jenis – Jenis Survei.
1
Survei secara individu
Survei ini dijalankan periset dengan menemui responden
secara bertatap muka. Periset atau etugas lapangan yang ditugaskan akan
menanyai responden dengan sejumlah pertanyaan terstruktur yang sudah disiapkan
sebelumnya. Jawaban responden terhadap pertanyaan – pertanyaan ini akan dicatat
oleh periset untuk dianalisis lebih lanjut.
2
Survei intersep
Survei intersep berarti survei yang dilakukan dengan
“menghentikan” responen yang sedang berjalan di mal atau tempat – tempat lain,
lalu meminta kesediannya secara sukarela untuk berpartisipasi dalam survei.
Dalam hal ini periset akan mengidentifikasi lebih dulu
calon responden yang diyakini qualifed sesuai dengan topik riset.
3
Survei melalui telepon
Survei ini dijalankan melalui percakapan lewat
telepon. Responden yang digunakan tentunya terbatas pada pemilik telepon yang
biasanya terdaftar dalam buku petunjuk nomor telepon. Calon responden terlebih
dahulu akan dihubungi lewat telepon atau media yang lain dan akan dimohon
kesediaannya untuk berpartisipasi dalam riset.
4
Survei melalui surat
Bentuk survei melalui surat “dijawab sendiri” oleh
responden sehingga dimungkinkan bahwa periset dan responden tidak pernah saling
bertemu baik secara langsung maupun tidak langsung maupun melalui percakapan.
Metode ini dipandang murah namun periset tidak mampu
mengontrol tanggapan responden dan kemungkinan responden mengabaikan cukup
besar.
5
Survei melalui internet
Bentuk survei terkini dapat dijalankan melalui
pamanfaatan fasilitas internet. Penggunaan survei melalui internet tentunya
memiliki kelebihan dalam cakupan geografi responden yang luas dengan biaya yang
murah dan waktu yang cepat.
Di samping manfaat yang bisa diperoleh, survei melalui
internet memiliki beberapa kelemahan yaitu terbatas pada penggunaan internet
yang biasanya memiliki karakteristis tertentu.generasi yang sangat tua atau mereka
yang jauh dari teknologi tentu tidak dapat berpartisipasi jika survei
dijalankan melalui internet. Demikian juga internet memiliki kelemahan pada
ketidakpastian kualitas respondennya.
Survei Internet.
Bentuk survei
terkini dapat dijalankan melalui pamanfaatan fasilitas internet. Penggunaan
survei melalui internet tentunya memiliki kelebihan dalam cakupan geografi
responden yang luas dengan biaya yang murah dan waktu yang cepat.
Di samping
manfaat yang bisa diperoleh, survei melalui internet memiliki beberapa
kelemahan yaitu terbatas pada penggunaan internet yang biasanya memiliki
karakteristis tertentu.generasi yang sangat tua atau mereka yang jauh dari
teknologi tentu tidak dapat berpartisipasi jika survei dijalankan melalui
internet. Demikian juga internet memiliki kelemahan pada ketidakpastian
kualitas respondennya.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Metode Survei.
Metode
penelitian survey dapat dibedakan menjadi dua tipe (Widodo) yaitu :
1
Cross Sectional Survey.
Digunakan untuk
mengetahui isu yang bersifat temporer dengan pengumpulan data cukup satu kali.
2
Longitudinal survey.
Digunakan untuk
memahami isu yang berkepanjangan, tetapi populasi lebih kecil dengan
pengumpulan data secara periodik.
Faktor yang mempengaruhi
metode survey ini adalah untuk apa survey ini digunakan apakah untuk mengetahui
isu yang bersifat temporer atau isu yang berkepanjangan.
Kuesioner.
Kuesioner adalah
suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari
sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di
dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh
sistem yang sudah ada.
Dengan
menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam
wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya
sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.
Penggunaan
kuesioner tepat bila :
1
Responden (orang yang merenpons atau menjawab
pertanyaan) saling berjauhan.
2
Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan
berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui
atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3
Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin
mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4
Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang
ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
Kuesioner dan Riset Pemasaran.
Riset pemasaran
adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis
mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan penelitian, pengumpulan data,
dan interprestasi hasi penelitian.
Kuesioner dan
Riset Pemasaran mempunyai hubungan yang erat karena kuesioner merupakan salah
satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan ataupernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Wawancara.
Wawancara
merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung,
mendalam, tidak terstruktur dan individual. Wawancara adalah pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Dalam wawancara,
seorang responden ditanya oleh pewawancara untuk mengungkapkan perasaan,
motivasi, sikap atau keyakinannya terhadap suatu topik pemasaran ( Malhotra,
2004 )
Sama halnya
seperti kuesioner wawancara juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam
riset pemasaran, wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data, tanpa
ada data yang dikumpulkan tidak akan ada juga riset pemasaran.