Dalam arti umum,
teleologi merupakan sebuah studi filosofis mengenai bukti perencanaan, fungsi,
atau tujuan di alam maupun dalam sejarah. Dalam bidang lain, teleologi
merupakan ajaran filosofis-religius tentang eksistensi tujuan dan
"kebijaksanaan" objektif di luar manusia.
Etika teleology mengukur
baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan
tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Misalnya,
mencuri bagi etika teleology tidak dinilai baik atau buruk berdasarkan baik
buruknya tindakan itu sendiri, melainkan dari tujuan dan akibat dari tindaka
itu. Kalau tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik.
Persoalan muncul
sehubungan dengan etika teleology adalah bagaimana menilai tujuan atau akibat
baik dari suatu tindakan. Untuk menjawab persoalan ini muncul dua aliran teleology
yang berbeda. Yang pertama adalah egoisme etis dan yang lainnya adalah
utilitarianisme.
Inti pandangan egoism
adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Sementara menurut teori
utilitarianisme suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat
itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai
keseluruhan.
Sumber :
Dildonk, “Pengertian & Contoh dari Etika
Teleologi, Deontologi, Teori Hak, Teori Keutamaan” 23 November 2014. http://dildonk.wordpress.com/2011/10/10/pengertian-contoh-dari-etika-teleologi-deontologi-teori-hak-teori-keutamaan/
Keraf, Sonny, 1998, “ ETIKA BISNIS TUNTUTAN DAN RELEVANSINYA”,
Kanisius, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar