Jumat, 04 Oktober 2013

PENDAHULUAN : PERILAKU KONSUMEN



TUGAS !
1.       Perilaku konsumen dan cakupan ilmu perilaku konsumen.
Schiffman dan kanuk ( 2000 ), adalah “proses yang dilalui oleh seorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang di harapkan bisa mempengaruhi kebutuhannya”. Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan baik individu, kelompok ataupun organisasi, membuat keputusan untuk membeli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk atau mengkonsumsinya.
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
·         Tahap perolehan, mencari, dan membeli.
·         Tahap konsumsi, menggunakan, dan mengevaluasi.
·         Tahap tindakan pasca beli : apa yang di lakukan oleh konsumen setelah produk itu di gunakan atau di konsumsi.
Proses ini dapat di gambarkan seperti table di bawah ini :


 

               Unit – unit pengambil keputusan beli menurut kotler terdiri dari :
·         Konsumen individu yang membentuk pasar konsumen.
·         Konsumen organisasional yang membentuk pasar bisnis.
               Ada sejumlah alasan mendasar mengapa perilaku konsumen di pelajari :
·         Konsumen dengan perilakunya ( terutama perilaku beli ) adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dan profitability perusahaan.
·         Analisis konsumen adalah landasan manajemen pemasaran dan akan membantu manajer dalam melakukan hal berikut :
-          Merancang bauran pemasaran.
-          Melakukan segmentasi pasar.
-          Melakukan positioning.
-          Melakukan analisis lingkungan perusahaan.
-          Mengembangkan trend penelitian pasar.
-          Mengembangkan produk baru maupun inovasi produk lama.
·         Analisis konsumen memainkan peranan sangat penting dalam pengembangan kebijakan public.
·         Pengetahuan mengenai perilaku konsumen dapat meningkatkan kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
·         Analisis konsumen memberikan pemahaman tentang perilaku manusi. Studi mengenai perilaku manusia memberikan paling tidak tiga informasi yaitu :
-          Orientasi konsumen
-          Fakta tentang perilaku pembeli.
-          Teori – teori yang menuntun proses berpikir.
      Singkatnya perilaku konsumen di pelajari agar lebih memahami tentang apa yang di beli oleh konsumen, mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering ia membeli. Pengetahuan ini kemudian di pakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan / memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan kebutuhan yang baik untuk berkomunikasi.
2.      Dapat menunjukan dengan benar siapa sebenarnya yang di maksud dengan konsumen dan apa yang menjadi ciri – ciri konsumen.
Siapa sebenarnya konsumen ?
   Konsumen yang sebenarnya adalah setiap individu, kelompok atau organisasi pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, kelompok, pemerintahan, institusi pendidikan, organisasi perkantoran maupun makhluk hidup lain.
Ciri – cirri konsumen ?
             Beberapa cirri – cirri perilaku konsumen menurut Handi Irawan :
·         Berpikir jangka pendek (short term perspective).
·         Tidak terencana (dominated by unplanned behavior).
·         Gagap teknologi (not adaptive to high technology).
·         Berorientasi pada konteks (context, not content oriented).
·         Suka buatan Luar Negeri (receptive to COO effect
·         Beragama (religious).
·         Gengsi (putting prestige as important motive).
·         Budaya lokal (strong in subculture).
·         Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment).
Sedangkan secara umum perilaku konsumen di bagi menjadi dua yaitu :
A.    Konsumen yang bersifat Rasional:
·         Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
·         Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
·         Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin.
·         Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
B.     Konsumen yang bersifat Irrasional:
·         Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik.
·         Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
·         Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
3.      Menjelaskan kekuatan utama yang dapat mempertajam penelitian tentang konsumen.
Mengapa penelitian konsumen penting ?
·         Data tentang perilaku konsumen sebagai komponen terpenting dari lingkungan hanya dapat di peroleh dari penelitian perilaku konsumen yang mencakup produk apa, kapan, di mana dan bagaimana konsumen memperoleh produk tersebut.
·         Keputusan – keputusan tentang pemasaran mengandung banyak resiko, baik biaya maupun reputasi perusahaan. Jadi keputusan itu harus merupakan keputusan yang bertanggung jawab, dalam arti harus di dasarkan atas fakta – fakta sebagai hasil suatu penelitian.
·         Bermacam – macam teknik penelitian, seperti survey konsumen, teknik proyeksi, focus grup, skala sikap, dan teknik – teknik yang lain, dapat di gunakan oleh manajer pemasaran dalam melaksanakan penelitiannya.
Paradigma yang mendasari penelitian konsumen menurut Solomon ( 1999 ) :
·         Paradigma positivism atau modernism. Paradigm ini berpangkal pada pemahaman bahwa pemikiran manusia itu super, dan bahwa hanya ada satu kemungkinan kebenaran yang bisa di hasilkan dari ilmu pengetahuan.
·         Paradigma Interpretivisme di sebut juga dengan postmodernisme mempertanyakan asumsi kerasionalan dunia dengan mengemukakan kerumitan system social dan budaya yang terkandung dalam dunia sebagai objek. Jadi interpretivisme lebih mementingkanpengalaman simbolik dan subjektif, dan menggap bahwa arti atau makna segala sesuatu hanya ada di dalam pikiran manusia.
Rancangan penelitian
Rancangan penelitian merupakan kerangka atau perencanaan penelitian yang di gunakan sebagai acuan dalam perolehan dan analisis data. Rancangan penelitian bisa bersifat eksploratoris, deskriptif, atau kausal.
a)      Penelitian Eksploratoris, bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan pemikiran – pemikiran baru. Jenis – jenis penelitian eksploratoris :
-          Focus Group ( misalnya mewawancarai enam sampai sepuluh orang sekaligus. Penelitian tentang focus grup bersifat kualitatif yang bisa menjawab, bukan saja pertanyaan mengenai apa, kapan, dan dimana, tetapi juga mengapa )
-          Teknik Proyeksi ( teknik ini menggunakan pertanyaan yang di ajukan tidak langsung kepada objek )
-          Studi kasus.
-          Studi kepustakan ( yang di lakukan melaui literature – literature konseptual, literature – literature bisnis, dan seringkali juga statistic – statistic yang tersedia.
b)      Penelitian Deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan whodalam menggali informasi yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.
c)      Penelitian Kausal.
Tujuan dari penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.
Prasetijo, Ristiyanti. John J.O.I Ihalauw. (2005). Perilaku Konsumen, Yogyakarta : Andi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar