TUGAS !
1. Perilaku konsumen dan cakupan ilmu perilaku
konsumen.
Schiffman
dan kanuk ( 2000 ), adalah “proses yang dilalui oleh seorang dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa
maupun ide yang di harapkan bisa mempengaruhi kebutuhannya”. Jadi dapat
dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat
keputusan baik individu, kelompok ataupun organisasi, membuat keputusan untuk
membeli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk atau mengkonsumsinya.
Perilaku
konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
·
Tahap perolehan, mencari, dan membeli.
·
Tahap konsumsi, menggunakan, dan
mengevaluasi.
·
Tahap tindakan pasca beli : apa yang di
lakukan oleh konsumen setelah produk itu di gunakan atau di konsumsi.
Proses
ini dapat di gambarkan seperti table di bawah ini :
Unit – unit pengambil keputusan
beli menurut kotler terdiri dari :
·
Konsumen individu yang membentuk pasar
konsumen.
·
Konsumen organisasional yang membentuk
pasar bisnis.
Ada sejumlah alasan mendasar mengapa
perilaku konsumen di pelajari :
·
Konsumen dengan perilakunya ( terutama
perilaku beli ) adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu
kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dan profitability
perusahaan.
·
Analisis konsumen adalah landasan
manajemen pemasaran dan akan membantu manajer dalam melakukan hal berikut :
-
Merancang bauran pemasaran.
-
Melakukan segmentasi pasar.
-
Melakukan positioning.
-
Melakukan analisis lingkungan
perusahaan.
-
Mengembangkan trend penelitian pasar.
-
Mengembangkan produk baru maupun inovasi
produk lama.
·
Analisis konsumen memainkan peranan
sangat penting dalam pengembangan kebijakan public.
·
Pengetahuan mengenai perilaku konsumen
dapat meningkatkan kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih
efektif.
·
Analisis konsumen memberikan pemahaman
tentang perilaku manusi. Studi mengenai perilaku manusia memberikan paling
tidak tiga informasi yaitu :
-
Orientasi konsumen
-
Fakta tentang perilaku pembeli.
-
Teori – teori yang menuntun proses
berpikir.
Singkatnya
perilaku konsumen di pelajari agar lebih memahami tentang apa yang di beli oleh
konsumen, mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering ia membeli. Pengetahuan
ini kemudian di pakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan / memenuhi
kebutuhan mereka dan menciptakan kebutuhan yang baik untuk berkomunikasi.
2. Dapat
menunjukan dengan benar siapa sebenarnya yang di maksud dengan konsumen dan apa
yang menjadi ciri – ciri konsumen.
Siapa sebenarnya konsumen ?
Konsumen
yang sebenarnya adalah setiap individu, kelompok atau organisasi pemakai barang
dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, kelompok, pemerintahan, institusi pendidikan,
organisasi perkantoran maupun makhluk hidup lain.
Ciri – cirri konsumen ?
Beberapa cirri – cirri perilaku konsumen
menurut
Handi Irawan :
·
Berpikir jangka pendek (short term
perspective).
·
Tidak terencana (dominated by unplanned
behavior).
·
Gagap teknologi (not adaptive to high
technology).
·
Berorientasi pada konteks (context, not
content oriented).
·
Suka buatan Luar Negeri (receptive to
COO effect
·
Beragama (religious).
·
Gengsi (putting prestige as important
motive).
·
Budaya lokal (strong in subculture).
·
Kurang peduli lingkungan (low
consciousness towards environment).
Sedangkan
secara umum perilaku konsumen di bagi menjadi dua yaitu :
A. Konsumen
yang bersifat Rasional:
·
Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
·
Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan
optimal bagi konsumen
·
Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin.
·
Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan
kemampuan konsumen
B. Konsumen
yang bersifat Irrasional:
·
Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan
promosi di media cetak maupun elektronik.
·
Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded
yang sudah dikenal luas
·
Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan,
melainkan gengsi atau prestise
3. Menjelaskan
kekuatan utama yang dapat mempertajam penelitian tentang konsumen.
Mengapa penelitian konsumen penting ?
·
Data tentang perilaku konsumen sebagai
komponen terpenting dari lingkungan hanya dapat di peroleh dari penelitian
perilaku konsumen yang mencakup produk apa, kapan, di mana dan bagaimana
konsumen memperoleh produk tersebut.
·
Keputusan – keputusan tentang pemasaran
mengandung banyak resiko, baik biaya maupun reputasi perusahaan. Jadi keputusan
itu harus merupakan keputusan yang bertanggung jawab, dalam arti harus di
dasarkan atas fakta – fakta sebagai hasil suatu penelitian.
·
Bermacam – macam teknik penelitian,
seperti survey konsumen, teknik proyeksi, focus grup, skala sikap, dan teknik –
teknik yang lain, dapat di gunakan oleh manajer pemasaran dalam melaksanakan
penelitiannya.
Paradigma
yang mendasari penelitian konsumen menurut Solomon ( 1999 ) :
·
Paradigma positivism atau modernism.
Paradigm ini berpangkal pada pemahaman bahwa pemikiran manusia itu super, dan
bahwa hanya ada satu kemungkinan kebenaran yang bisa di hasilkan dari ilmu
pengetahuan.
·
Paradigma Interpretivisme di sebut juga
dengan postmodernisme mempertanyakan asumsi kerasionalan dunia dengan
mengemukakan kerumitan system social dan budaya yang terkandung dalam dunia
sebagai objek. Jadi interpretivisme lebih mementingkanpengalaman simbolik dan
subjektif, dan menggap bahwa arti atau makna segala sesuatu hanya ada di dalam
pikiran manusia.
Rancangan
penelitian
Rancangan penelitian merupakan kerangka
atau perencanaan penelitian yang di gunakan sebagai acuan dalam perolehan dan
analisis data. Rancangan penelitian bisa bersifat eksploratoris, deskriptif,
atau kausal.
a) Penelitian
Eksploratoris, bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan pemikiran
– pemikiran baru. Jenis – jenis penelitian eksploratoris :
-
Focus Group ( misalnya mewawancarai enam
sampai sepuluh orang sekaligus. Penelitian tentang focus grup bersifat
kualitatif yang bisa menjawab, bukan saja pertanyaan mengenai apa, kapan, dan
dimana, tetapi juga mengapa )
-
Teknik Proyeksi ( teknik ini menggunakan
pertanyaan yang di ajukan tidak langsung kepada objek )
-
Studi kasus.
-
Studi kepustakan ( yang di lakukan
melaui literature – literature konseptual, literature – literature bisnis, dan
seringkali juga statistic – statistic yang tersedia.
b) Penelitian
Deskriptif.
Penelitian
deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya
untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan
antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki
definisi jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan whodalam
menggali informasi yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian
deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok,
menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan,
memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal,
menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan
mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau
proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek
penelitian.
c) Penelitian
Kausal.
Tujuan dari penelitian kausal-komparatif adalah untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin
menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode
eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang
dikontrol.
Prasetijo,
Ristiyanti. John J.O.I Ihalauw. (2005). Perilaku
Konsumen, Yogyakarta : Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar