Segmen
pasar adalah bagian dari pasar secara keseluruhan. Sedangkan bagi setiap
perusahaan pasar adalah orang perorangan dan/ atau organisasi yang membutuhkan
produk mereka serta mempunyai kemampuan untuk membelinya. Segmen pasar terdiri
dari pembeli potensial tertentu ( dalam jumlah banyak ) yang memenuhi criteria
– criteria yang sama. Criteria – criteria tersebut dapat berupa factor
demografis tertentu, tingkat tenaga beli, umur, ras, suku, gender, factor –
factor situasi khusus dan sebagainya.
Analisis Demografi merupakan
analisis statistik terhadap jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk, serta
komponen-komponen variasinya dan perubahannya (kuantitatif). Sedangkan studi
kependudukan merupakan hubungan-hubungan antara variabel demografi dan variabel
dari sistem lain (kualitatif).
1.
Segmentasi Pasar.
a.
Segmentasi Pasar dan Kepuasan Konsumen.
Segmentasi
Pasar
Philip Kotler dan
Gary Amstrong segmentasi pasar menjadi menjadi empat bagian. Pembagian segmen
pasar tersebut di lakukan berdasarkan perbedaan empat macam criteria berikut.
1.
Faktor Geografis.
Secara geografis
pasar dapat di kelompokan menjadi beberapa segmen yaitu segmen pasar
internasional, nasional, local, dalam dan luar kota.memusatkan pemasaran hasil
produksi pada satu atau beberapa daerah geografis seringkali memberikan manfaat
tersendiri bagi jenis – jenis usaha bisnis tertentu.
2.
Faktor Demografis.
Konsumen akhir
juga dapat di bedakan secara demografis yaitu menurut perbedaan umur, gender,
suku, ras, agama, latar belakang pendidikan, pekerjaan, jabatan dan jumlah
anggota keluarga. Factor demografis mempunyai pengaruh besar sekali terhadap
jenis dan tingkat mendesaknya kebutuhan barang dan jasa. Dengan demikian factor
demografis akan mempengaruhi jenis dan jumlah barang dan jasa yang di beli tiap
golongan konsumen. Di samping itu factor demografis akan mempengaruhi selera,
cita rasa, gaya hidup dan pola konsumsi masing – masing segmen pasar secara
demografis.
3.
Faktor psikhografis.
Yang termasuk
factor psikhografis adalah penggolongan social, gaya hidup dan pola konsumsi.
Ketiga factor psikhografis tersebut menmpengaruhi kebutuhan, pola konsumsi, dan
keinginan seseorang untuk memiliki barang dan jasa. Golongan social yang di
duduki setiap konsumen tidak hanya di tentukan oleh satu factor tertentu (
misalnya tingkat penghasilan ), melainkan oleh kombinasi banyak factor seperti
penghasilan, profesi, pendidikan, kedudukan di masyarakat dan sebagainya. Di
kebanyakan Negara berkembang pembagian strata golongan social penduduk
berdasarkan latar belakang pendidikan, profesi, jumlah, penghasilan dan harta
yang dimiliki lebih terbatas, yaitu terbagi menjadi tiga strata yaitu golongan
atas, golongan menengah dan golongan bawah.
v
Konsumen golongan atas.
v
Konsumen golongan menengah.
v
Konsumen golongan bawah.
4.
Faktor sikap atau perilaku konsumen.
Dalam segmentasi
pasar secara behavioristik konsumen di bagi menjadi beberapa segmen pasar
berdasarkan jadwal pemakaian produk, manfaat yang ingin di peroleh, status
pemakai, intensitas konsumsi, kesetiaan dan kesiapan membeli.
a.
Jadwal pembelian.
Berdasarkan jadwal
pembelian konsumen dapat di bedakan menjadi pembeli tetap dan pembeli musiman.
b.
Manfaat.
Manfaat yang ingin
di peroleh konsumen dari produk yang di beli berbeda – beda. Dalam kaitannya
dengan harga dan manfaat produk konsumen dapat di bagi menjadi dua segmen,
yaitu mereka yang mereka yang menganggap harga bersaing sebagai kepuasan yang
mereka cari, dan mereka yang lebih mengetengahkan kepuasan yang tidak
bersangkutan dengan harga.
c.
Volume konsumsi per kapita.
Konsumen juga
dapat di golong – golongkan menjadi beberapa segmen pasar berdasarkan volume
konsumsi per kapita.
d.
Kebebasan memilih.
Konsumen juga
dapat di bedakan menjadi beberapa segmen pasar berdasarkan kesetiaan dan kebebasan
memilih merk dagang, produsen dan tempat berbelanja.
Kepuasan
Konsumen.
Menurut
kotler Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil
suatu produk dan harapan-harapannya.
Kepuasan konsumen
dipengaruhi oleh dua faktor, yakni harapan konsumen akan kinerja sebuah
produk/jasa, dan kenyataan yang mereka terima setelah mengkonsumsi produk/jasa
tersebut. Konsumen akan merasa puas jika kinerja produk/jasa sama atau bahkan
melebihi harapan semula. Sebaliknya, konsumen akan tidak puas jika kinerja produk/jasa
tidak sesuai dengan harapannya.
Mengukur Kepuasan Pelanggan
Ada beberapa metode yang
dapat dipergunakan setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya
dan pelanggan perusahaan pesaing.Kotler, mengemukakan 4 metode untuk mengukur
kepuasan pelanggan, yaitu:
·
Sistem keluhan dan saran
Sebuah perusahaan yang
berfokus pada pelanggan mempermudah pelanggannya untuk memberikan saran,
pendapat dan keluhan mereka.Media yang di gunakan meliputi kotak saran yang di
letakkan di tempat-tempat strategis,menyediakan kartu komentar,saluran telepon
khusus dan sebagainya.
·
Survei kepuasan
pelanggan
Umumnya
banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan di lakukan dengan menggunakan
metode survei baik melalui pos,telepon maupun wawancara pribadi.
Pengukuran
kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat di lakukan dengan berbagai cara,
diantaranya :
a.
Directly Reported Satisfaction
Pengukuran dilakukan
secara langsung melalui pertanyaan.
b. Derived
Dissatisfaction
Pertanyaan yang di
ajukan menyangkut 2 hal utama, yaitu besarnya harapan pelanggan terhadap
atribut tertentu dan besarnya kinerja yang telah mereka rasakan atau terima.
c. Problem
Analysis
Pelanggan yang
dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan 2 hal pokok,yaitu :
masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari menajemen
perusahaan dan saran-saran untuk melakukan perbaikan.
d. Importance-Performance
Analysis
Dalam tehnik ini
responden diminta meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat
pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu juga, responden diminta
merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen
tersebut.
b. Segmentasi
dan Profitabilitas.
Profitabilitas
merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam
suatu periode tertentu. Pengertian yang sama disampaikan oleh Husnan (2001)
bahwa Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkankeuntungan
(profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
Sedangkan Menurut Michelle & Megawati (2005) Profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) yang akan menjadi dasar
pembagian dividen perusahaan. Prolitabilitas menggambarkan kemampuan badan
usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Shapiro (1991:731) “Profitability ratios
measure managements objectiveness as indicated by return on sales, assets and
owners equity.”
·
Tingkatan efisiensi proses produksi
Proses produksi yang
efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula
biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi maka margin keuntungan
juga semakin tinggi.
·
Fokus pada “Core Business”.
·
Berdayaka orang – orang yang berdedikasi melalui
kepemimpinan.
Manusia adalah
sumberdaya terpenting dalam organisasi. Semakin tinggi tingkat penghargaan pada
aspek manusia, semakin tinggi pula tingkat kemampuan untuk
menciptakankeberhasilan organisasi.
c. Penggunaan
segmentasi dalam strategi pemasaran.
Agar segmen pasar
dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik :
·
Measurable : ukuran, daya beli, dan profit
segmen harus dapat di ukur meskipun ada variable yang sulit di ukur.
·
Accessible : Segmen pasar harus dapat di jangkau
dan di layani secara efektif.
·
Substansial : segmen pasar harus cukup besar dan
menguntungkan untuk di layani.
·
Differentiable : segmen – segmen dapat di
pisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap
elemen – elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
·
Actionable : program yang efektif dapat di buat
untuk menarik dan melayani segmen – segmen yang bersangkutan.
Contoh Segmentasi pasar pada perusahaan :
Segmentasi pasar
pada Pt Kimia Farma ( Perseroan ) Tbk
·
Variabel Geografis.
Jika di lihat dari variable
geografisnya Pt. Kimia Farma tidak hanya memasarkan produknya di dalam negri
saja. Pt Kimia Farma juga memasarkan produknya di beberapa Negara lain seperti Malaysia,
Vietnam, sudan, yemen, korea selatan, dan singapura.
·
Variabel Psikologis.
Di tinjau dari variable
psikologisnya Pt Kimia Farma banyak menyediakan obat – obatan sesuai dengan
gaya hidup konsumennya. Contohnya Pt Kimia Farma menyediakan obat herbal bagi
konsumennya yang mempunyai gaya hidup tertentu.
·
Variable Demografis.
Untuk variable demografi
Kimia Farma menyediakan obat generic, harga obat generic yang relative murah
membuat semua kalangan masyarakat mampu membelinya.
Sumber :
Siswanto Sutojo (2005) Manajemen
Pemasaran ( Damar Mulia Pustaka )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar